Soal Alumni UGM Dukung Prabowo, Sudirman Said: Perubahan Menggelinding

Konten Media Partner
15 Desember 2018 16:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soal Alumni UGM Dukung Prabowo, Sudirman Said: Perubahan Menggelinding
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Direktur Materi Debat dan Kampanye BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, memberikan apresiasi tinggi terhadap keputusan para alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, terlebih sikap dan keputusan dengan gagah berani tersebut dibuat di tengah kondisi yang bisa disebut tidak kondusif untuk berekspresi.
"Saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada rekan-rekan alumni Gadjah Mada yang mengambil sikap dengan gagah berani di tengah suasana yang sebetulnya tidak kondusif untuk berekspresi. Apalagi kita tahu semua situasi di Gadjah Mada nyuwun nagapunten," kata Sudirman di sela-sela Deklarasi Relagama PAS di Sleman, DIY, Sabtu (15/12).
Sudirman mengungkapkan, sejarah akan mencatat deklarasi tersebut sebagai tanda perubahan akan terus menguat.
"Insyaallah sejarah mencatat dari tempat ini perubahan akan terus menggelinding, perubahan akan terus menguat, dan sikap masyarakat akan di salurkan lewat panjengan sedoyo," ujarnya.
Sudirman kembali mengingatkan akan pesan Bung Hatta dalam hari alumni 11 Juni 1957. Hal itu Bung Hatta ilustrasikan dengan sekolah SMA yakni belajar dan menyerap semua pelajaran tanpa pertanyaan. Namun, berbeda dengan di bangku perkuliahan.
ADVERTISEMENT
"Tetapi belajar di perguruan tinggi disebutnya menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu tidak hanya menerima tapi mempertanyakan terus menerus sambil mencari kebenaran," paparnya.
Oleh sebab itu, lanjut Sudirman, Bung Hatta menyebut lulusan perguruan tinggi yakni seorang cendekiawan atau kaum intelegensia yang memiliki tanggung jawab moral dan intelektual.
"Intelektual itu mencari terus-menerus yang benar, meluruskan apa yang salah, tidak sekadar menerima apapun yang datang dari pemegang kekuasaan, tapi punya tanggung jawab moral yakni memikirkan tidak saja keadaan negara saat ini apa yang bisa diraih, tapi juga bagaiamana keselamatan bangsa kedepan," paparnya.
"Dan oleh beliau diingatkan kalau kaum cendekiawan itu kemudian diam saja melihat kemencengan-kemencengan maka sebetulnya kita sedang membiarkan negera ini ssmemakin runtuh dan semakin tenggelam," ujar mantan Menteri ESDM Kabinet Kerja Jokowi-JK itu. (Nadhir Attamimi/adn)
ADVERTISEMENT