Syawalan UNISA Tekankan Puasa dan Ketaqwaan Diri

Konten Media Partner
17 Juni 2019 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat mengikuti Syawalan Keluarga Besar UNISA, Senin (17/6/2019). Foto: adn.
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat mengikuti Syawalan Keluarga Besar UNISA, Senin (17/6/2019). Foto: adn.
ADVERTISEMENT
Masih dalam suasana lebaran, Univeristas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Silaturahim Syawalan bersama dengan Keluarga Besar UNISA. Tak hanya sivitas akademi saja yang diundang, tetapi juga mereka yang pernah mengabdikan diri di UNISA.
ADVERTISEMENT
Mengambil tema 'Meraih Spirit Pencerahan untuk UNISA Unggul dan Berkemajuan', UNISA berharap mampu memberikan kontribusi nyata pada masyarakat.
"Dengan syawalan ini harapannya kami bisa semakin bersatu dan maju untuk mengharumkan nama UNISA," ujar Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, dalam sambutannya, Senin (17/6/2019).
Ia menjelaskan bahwa kini UNISA sudah memiliki 20 program studi dan 17 diantaranya telah terakreditasi. Walaupun telah membuka program studi diluar kesehatan, pihaknya tak menampik bahwa Fakultas Kesehatan masih menjadi favorit bagi para calon mahasiswa.
"Karena kan dulu basicnya di kesehatan, jadi sampai sekarang ya masih terbawa. Tapi ini mulai ada pergeseran, masyarakat mulai percaya bahwa lulusan UNISA diluar fakultas kesehatan juga terpercaya dan terstandar," katanya.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Ia pun menyoroti kata 'pencerahan' yang diambil sebagai tema kali ini. Pencerahan rupanya memiliki keterkaitan dengan berpuasa.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat mengikuti Syawalan Keluarga Besar UISA, Senin (17/6/2019). Foto: adn.
"Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan kebutuhan biologi. Dengan berpuasa, umat Muslim diharapkan menjadi sosok yang bertaqwa setiap kali berpuasa di bulan Ramadhan," ujar Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan dengan berpuasa, maka umat Muslim akan membongkar seluruh kematangan dalam diri untuk diperiksa, dikritik, sehingga bisa keluar menjadi sosok yang baru yang lebih baik. Ia mengungkapkan bahwa setelah berpuasa di bulan Ramadhan, maka proses kapitalisasi diri pun juga harus dilakukan untuk menjadikan prubadi yang lebih bertaqwa.
Menurutnya, pencerahan adalah ketika puasa berhasil membawa perubahan pada jiwa, pikiran, dan perbuatannya. Ia berharap agar penecerahan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk bangun karakter sebagai keluarga Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai pribadi yang bertaqwa.
"Puasa diharapkan mampu menjadikan seorang muslim sebagai sosok yg berkarakter yang berkualitas lebih baik tiap tahunnya," katanya.
Haedar meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan berpikir kritis pada berita yang kini dengan mudah tersebar di media sosial. Pasalnya, media sosial kini menjadi ruang yang bebas untuk menjalin relasi. Ia menyoroti beredarnya berita yang sudah rilis beberapa tahun yang lalu namun baru disorot baru-baru ini.
Para pegawai UNISA yang mendapatkan pengjargaan berupa umroh bersama dengan Rektor UNISA, Warsiti (tengah) berfoto bersama di acara Silaturahim Syawalan Keluarga Besar UNISA, Senin (17/6/2019). Foto: adn.
Tak hanya melakukan syawalan saja, UNISA juga memberikan penghargaan berupa umroh pada para pegawai yang telah mengabdikan dirinya minimal 15 tahun. Adapun 4 pegawai yang meneroma penghargaan tersebut adalah Sulistyaningsih (17 tahun 8 bulan), Yusmar (17 tahun 7 bulan), Sarwinanti (17 tahun 4 bulan), dan Tuwuh Pitoyo (16 tahun 10 bulan). (asa/adn/adv)
Foto: adv.
ADVERTISEMENT