Tahun Baru Islam, Tokoh Adat di Gunungkidul Percaya Pandemi Segera Berakhir

Konten Media Partner
10 Agustus 2021 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kirab 4 pusaka di Padukuhan Pengkol, Kalurahan Pengkol, Kepanewonan Nglipar, Gunungkidul untuk peringati Malam 1 Suro, Senin (9/8/2021). Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kirab 4 pusaka di Padukuhan Pengkol, Kalurahan Pengkol, Kepanewonan Nglipar, Gunungkidul untuk peringati Malam 1 Suro, Senin (9/8/2021). Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Tanggal 10 Agustus 2021 bertepatan dengan tahun baru Islam dan juga tahun baru Jawa. Hari Selasa ini, masyarakat Jawa sudah memasuki Sasi (bulan) Suro di mana optimisme akan sangat terjaga di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun baru Jawa ini, masyarakat Jawa percaya jika pandemi COVID-19 akan berlalu. Berbagai bencana diyakini akan segera berakhir karena saat ini sudah memasuki periode bersinar.
Karena dalam perhitungan kalender Jawa, tahun ini memasuki Windu Sancahya atau Windu Sumunar alias 8 tahun masanya bersinar setelah masa kesengsaraan. Di mana periode Windu Sansara sudah berakhir seiring dengan bergantinya tahun.
Tokoh Adat yang juga dalang kondang di Gunungkidul, Ki Surono menerangkan sekedar mengintip primbon orang Jawa, satu Windu ada 8 tahun. Dan Windu itu dibagi empat masing-masing Windu Adi, Windu Kuntoro, Windu Sengoro dan Windu Sancahya.
"Dan menurut perhitungan Jawa sejak tahun 2013 sampai dengan 2021 masuk windu sengoro," terangnya.
ADVERTISEMENT
Dan Windu Sengoro berahir tanggal 10 Agustus atau 1 suro atau tahun baru islam/ Jawa. Arti sengoro sebenarnya adalah penuh dengan musibah. Jadi setelah 1 suro atau tahun baru Islam atau tanggal 10 Agustus 2021, bangsa ini akan segera memasuki Windu sancahya (bersinar).
Menurut dia, kemarin adalah tahun windu sengoro artinya musibah atau kesengsaraan dan sekarang windu sancoyo maknanya sumunar atau bercahaya. Segala bencana akan segera berakhir dan tidak akan terulang lagi.
"Maka itu mereka yakini jika Tuhan sangat menyayangi umatnya yang selalu ikhlas dan iman bahwa semua Tuhan yang menguasai. Dan yakinlah bahwasanya pelaku kejahatan dim bentuk apapun akan sadar dan insaf. Gusti Allah kang moho agung tan bakal silih pilih tumrap titahe kang tumemen bakal tinemu," ujar dia, Selasa (10/8/2021).
ADVERTISEMENT
Menurut Surono, berbagai musibah yang terjadi dalam 8 tahun belakangan ini bagi masyarakat Jawa memang bukan sesuatu yang aneh. Sehingga berbagai musibah banyak terjadi sejak 8 tahun lalu. Dan ia yakin musibah termasuk pandemi COVID-19 tersebut akan segera berakhir.
"Mudah-mudahan kita segera bebas dari pandemi COVID-19," katanya.
Cucu Sri Sultan HB VIII, Gusti Kukuh Hestrianingsih mengatakan, apa yang diungkapkan oleh Ki Surono itu merupakan uraian dari para Pujangga yang notabene masih merupakan trah (keluarga Keraton Ngayogyakarto) dan kemudian membuat uraian. Secara langsung keraton tidak pernah mengeluarkan hal tersebut.
"Itu uraian dari Pujangga. Bisa untuk pengetahuan masyarakat," terang dia.