Terdampak Wabah Corona, Seorang Pria di Klaten Berniat Jual Ginjal

Konten Media Partner
3 Mei 2020 12:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengambilan ginjal. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengambilan ginjal. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria asal Klaten , Frans Larry Oktavianus (43) berniat menjual ginjalnya untuk mencukupi kebutuhan hidup. Ia mengenakan sebuah kardus bertuliskan maksudnya menjual ginjal.
ADVERTISEMENT
“Berkah dalem. Maaf saya Frans Larry O ingin jual ginjal untuk nafkahi keluarga saya. Melunasi utang, pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, makan agar keluarga saya tidak diremehkan. Maaf saya bukan mengemis," seperti yang tertulis di kardus yang dikalungkan Larry.
Akibat pandemi COVID-19 ini, dia terpaksa di rumahkan akibat sepinya pekerjaan di tempat salon mobil. Ia pun dirumahkan dan diberi pesangon sebesar Rp 300.000. Karena kehabisan uang itulah ia nekat untuk kenjual ginjalnya.
Diketahui Larry memiliki sejumlah tanggungan untuk hidup keluarganya yang terdiri dari isteri dan empat orang anaknya. Hal itu juga masih ditambah dengan utang yang harus ia bayar.
“Anak saya empat. Satu sudah sekolah. Istri tidak kerja sebab ada si kecil dan saya dirumahkan,” kata Larry, Minggu (3/5/2020).
ADVERTISEMENT
Pria yang mengaku beralamat di Dusun Karangasem, Jogonalan, Klaten, itu berjalan menyusuri jalan protokol berkalung kardus bertuliskan tawaran jual ginjal. Larry mengaku hendak ke Semarang dan bertemu Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, untuk meminta solusi.
“Saya ingin ke Semarang. Kalau bisa ingin bertemu gubernur. Tapi saya yakin beliau juga banyak kerjaan. Saya hanya ingin seperti yang bapak lihat di tulisan ini,” sambung dia.
Dia mengaku hingga saat ini belum menerima bantuan untuk warga terdampak COVID-19 dari pemerintah daerah. Dia mengaku sudah didata, namun tak kunjung mendapat bantuan.
“Cuma didata dan belum jelas hasilnya. Padahal anak dan istri saya butuh makan secepatnya,” pungkasnya.
Sementara itu pihak Pemda Klaten saat dikonfirmasi terkait bantuan bagi warga terdampak COVID-19, hingga kini belum memberikan tanggapan. (gbr)
ADVERTISEMENT