TKD DIY Temukan Ragam Atribut Hoax Sasar Jokowi-Ma'aruf

Konten Media Partner
13 April 2019 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'aruf DIY, Bambang Praswanto, saat gelar jumpa pers, Sabtu (13/4/2019). Foto: ken
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'aruf DIY, Bambang Praswanto, saat gelar jumpa pers, Sabtu (13/4/2019). Foto: ken
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf DIY, Bambang Praswanto mengungkapkan, selama masa kampanye pemilu 2019, pihaknya banyak menemukan ragam atribut-atribut hoax yang menyasar pasangan nomor urut 01 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
"Ada banyak atribut-atribut hoax yang kami temukan (saat masa-masa kampanye) terutama pada program-program Jokowi-Ma'ruf," kata Bambang saat menggelar jumpa pers di Hotel D'Senopati Yogyakarta, Sabtu (13/4/2019).
Bambang mencontohkan, hoax atribut yang menyasar pasangan Jomowi-Ma'ruf Amin di masa pemilu itu seperti program kartu sakti mulai dari KIP-Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra-Kerja.
"Kartu sembako murah dipelesetkan sebagai 'kere'. Sembako murah itu kere. Atributnya itu kurang lebih 20, dan langsung kita copot. Juga ada yang terkait dengan tenaga kerja, kartu pra kerja itu diplesetke 'kartu pra kerja itu penting, tapi... (ada tapinya) ...hanya untuk para pengangguran," ungkapnya.
Ia menuturkan, atribut-atribut tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga tampak sebuah program kampanye yang benar, akan tetapi isinya bukan merupakan program Jokowi-Ma'ruf Amin yang benar diperjuangkan.
ADVERTISEMENT
"Kelihatannya benar tapi isinya dipleset-plesetkan, dan kami jelas siapapun yang pasang atribut itu kita harus copot. Isinya nggak karuan," paparnya.
Ia menuturkan, kasus-kasus atribut hoax yang menyudutkan Jokowi-Ma'ruf Amin banyak beredar luar sejak masa-masa kampanye. Selain itu, informasi-informasi yang menyudutkan juga banyak beredar.
"Bahkan ada suara-suara bahwa ada kasus yang membuat ada yang meninggal dua, kita cek semua ternyata tidak ada," paparnya.
"Jadi banyak yang terjadi seperti itu menjelang 17 April, hal seperti itu harus kita lawan, karena kita nggak pernah diajari membuat hoax, jadi harus kita lawan," pungkasnya. (ken/adn)