Tolak Penggusuran, PKL: Kami Ruh Jalan Malioboro

Konten Media Partner
17 Agustus 2019 21:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PKL Malioboro sedang melangsungkan upacara peringatan HUT RI ke-74. Foto: Birgita
zoom-in-whitePerbesar
PKL Malioboro sedang melangsungkan upacara peringatan HUT RI ke-74. Foto: Birgita
ADVERTISEMENT
Keberadaan Pedagang Kali Lima (PKL) di Malioboro memang tak bisa diabaikan. Jika berjalan ke Malioboro orang akan banyak melihat PKL berdampingan dengan bangunan toko, hotel, juga pemerintahan. Jalanan Malioboro jadi tempat mereka menggantungkan hidup lewat destinasi belanja.
ADVERTISEMENT
Tak heran jika ketika ada isu panas soal penghilangan PKL untuk murni sebagai kawasan pedestrian membuat mereka cemas. Pasalnya mereka mencari nafkah dengan berjualan di emper toko hingga pinggir pedestrian jalan Malioboro.
Keinginan mereka untuk tetap bisa berjualan dengan aman bahkan mereka sampaikan dalam upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74. Di depan gerbang Kepatihan, mereka menggelar upacara sekaligus menyampaikan permohonan dalam amanat upacara yang disampaikan. Inti dari permintaan mereka adalah berjualan dengan tenang.
"Kami setuju jika ada upaya penataan. No penggusuran" ujar Wawan Suhendra ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Yogyakarta (PPKLY).
Suhendra meyakini bahwa mereka seperti ruh yang juga mencuri perhatian wisatawan Jogja. Oleh karenanya, mereka tetap ingin menjadi bagian dari wajah yang ada di kawasan Maliboro.
ADVERTISEMENT
"Kami ini ruh nya Malioboro. Pernah suatu ketika waktu Selasa Wage, kami nggak jualan. Turis-turis tahu kami nggak jualan, mereka pergi" kata Yati Dimanto.
Memang tak bisa dipungkiri bahwa PKL merupakan salah satu magnet dari pariwisata kawasan Malioboro. Mereka mengakui jika memang sebetulnya penertiban adalah hal yang perlu dilakukan untuk semakin memperindah kawasan.
"Kami terbuka jika ada upaya penataan. Bahkan kami juga menyiapkan program khusus yang akan dilaunching pada bulan September. Jakalisa, Jaga Kebersihan Lihat Sampah Ambil" ujar Wawan.
Menurutnya ini dilakukan oleh para PKL bahwa mereka juga berupaya untuk tetap menjaga Malioboro supaya tetap bersih dan indah. (Birgita/nny)