Waspada Banjir dan Longsor Akibat Hujan Lebat di Yogyakarta
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi atmosfer saat ini hingga beberapa hari kedepan diindikasikan mengalami peningkatan yang ditandai terdeteksinya aliran udara basah dari Asia menuju wilayah Jawa.
ADVERTISEMENT
Ditambah adanya Tropical Cyclone 'Savannah' di Samudera Hindia 972 hPa Max 75 kts yang berdampak pada terbentuknya palung tekanan udara rendah (trough) serta perlambatan angin di wilayah Jawa.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Reni Kraningtyas, melalui siaran pers, pada Minggu (17/3/2019) malam, mengungkapkan faktor hangatnya suhu permukaan laut di Samudera Hindia selatan Jawa 28-30, disinyalir ikut menyumbang tersedianya uap air yang melimpah bagi pembentukan awan hujan di wilayah Jawa.
"Kondisi tersebut diperkirakan menyebabkan udara hangat lembab serta labil sehingga berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas ringan-sedang sepanjang hari," kata Reni.
Hujan sedang-lebat di wilayah DIY, diperkirakan terjadi di wilayah Kulonprogo meliputi Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang. Sleman meliputi Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan. Kota Yogyakarta. Bantul meliputi Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo. Gunungkidul meliputi Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Semin, Ponjong.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrim ini, BMKG DIY mengeluarkan beberapa imbauan pada masyarakat, yaitu :
- Waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor;
- Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh;
- Agar tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir. (Ken/adn)