Yogyakarta Dinilai Perlu Punya Lebih Banyak Toilet dan Sistem Sanitasi yang Baik

Konten Media Partner
11 Desember 2023 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi toilet. Foto: istim
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi toilet. Foto: istim
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keberadaan toilet dan sanitasi yang baik masih menjadi persoalan di Yogyakarta saat ini. Ketua KADIN DIY, GKR Mangkubumi menyoroti saat ini di Yogyakarta meski sudah cukup banyak memiliki toilet, namun banyak yang belum sesuai standar.
ADVERTISEMENT
Standar yang dimaksud ialah pemenuhan kebutuhan air sanitasi sampai dengan pengelolaan limbah yang baik. Kedua hal tersebut perlu mendapat perhatian lantaran bisa mempengaruhi kesehatan lingkungan dan masyarakat.
“Masalah toilet di Yogyakarta itu sebenarnya sudah banyak, cuma untuk (memenuhi) standar yang belum. Seperti memelihara kebersihan, kemudian jaminan air. Itu kan memang harus dipikirkan,” ujarnya pada Senin (11/12/2023).
Terkait itu Pijar Foundation bekerja sama dengan Yayasan Tahir serta Bill & Melinda Gates Foundation bakal melakukan pengadaan instalasi teknologi inovatif non-saluran pembuangan. Tentu saja untuk pengelolaan air di toilet-toilet strategis seperti sekolah hingga tempat wisata.
Hibah water cycle unit ini dikatakan Direktur Bill & Melinda Gates Foundation untuk Indonesia, Budi Darmawan harapannya bisa membuat penghematan air, selain itu juga memberdayakan air limbah dan membantu ketersediaan air.
Ketua KADIN DIY, GKR Mangkubumi (kiri) usai membahas soal pentingnya toilet dan sanitasi di Jogja. Foto: Birgita/Tugu Jogja
“Sambutan dari Gusti Mangkubumi sangat baik bahkan mendorong lebih banyak lagi untuk hibahnya lebih banyak lagi dan diminta untuk lebih berkelanjutan dalam jangka panjang,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
GKR Mangkubumi menekankan untuk banyaknya toilet terutama di sekolah hingga rumah yang belum terjangkau sanitasi yang baik. Pasalnya dengan adanya toilet yang standar, tentu saja paling tidak akan menjamin kesehatan dari sisi sanitasi yang baik.
“Jogja itu kan memang butuh banyak banget apalagi untuk di sekolah-sekolah dan rumah. Dia programnya kan 15 tempat, sedangkan kita kan butuhnya lebih dari 15. Nah mungkin nanti berikutnya yang program setelah 15 mungkin ada ada CSR yang lain,” harapnya. (Birgita)