Yogyakarta Kebut Penataan 7 Destinasi Prioritas Sambut Bandara Baru

Konten Media Partner
5 April 2019 7:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sekitaran Tugu Jogja. Foto: kumparan.com/tugujogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sekitaran Tugu Jogja. Foto: kumparan.com/tugujogja
ADVERTISEMENT
Pemerintah DI Yogyakarta akan mempercepat penataan dan pengembangan tujuh kawasan destinasi prioritas kepariwisataan untuk menyongsong beroperasinya bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) akhir April 2019 ini.
ADVERTISEMENT
"Yang sekarang kami fokuskan dari tujuh kawasan destinasi prioritas itu menyiapkan wisata Bedah Bukit Menoreh, karena terdekat dengan bandara Kulonprogo," ujar Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah DIY, Singgih Raharjo Kamis 4 April 2019.
Wisata bedah Bukit Menoreh merupakan sebuah objek wisata yang berupa bentangan jalur penghubung destinasi satu dengan lainnya di Kulonprogo sepanjang 63 kilometer.
Jalur itu menghubungkan kawasan bandara baru Kulon Progo di Kecamatan Temon, menembus Kecamatan Kalibawang melewati wilayah perbukitan yang hijau hingga terhubung sampai Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Sepanjang jalur yang dilewati merupakan titik titik wisata seperti Siluwok-Klepu, Waduk Sermo, Goa Kiskendo, wisata kebun teh Tritis, wisata alam Suroloyo, wisata ziarah Sendangsono, Bendo, dan terakhir sampai ke Borobudur.
ADVERTISEMENT
"Lebih pada pembenahan infrastrukturnya, seperti perbaikan dan pelebaran akses jalannya, fasilitas di tiap titiknya, yang membuat turis manca tertarik," ujanrnya.
Singgih menuturkan pihaknya optimis dengan rampungnya tujuh kawasan destinasi prioritas DIY, lonjakan kunjungan wisatawan manca dari beroperasinya bandara bakal dirasakan manfaatnya oleh warga DIY, khususnya Kulonprogo.
Selain bedah Bukit Menoreh, yang termasuk tujuh destinasi prioritas antara lain Keraton-Malioboro dan sekitarnya, kawasan Candi Prambanan-Ratu Boko dan sekitarnya, kawasan lereng Merapi dan sekitarnya, kawasan Karst Gunungsewu dan sekitarnya.
Selain itu ada pula kawasan Parangtritis-Depok-Kuwaru dan sekitarnya, dan kawasan Kasongan-Tembi-Wukirsari dan sekitarnya.
Singgih menuturkan pemerintah DIY juga dua tahun terakhir sengaja aktif menggarap berbagai agenda yang memungkinkan diikuti peserta manca negara. Khususnya sport tourism. Tujuannya untuk nyicil promosi sebelum bandara Kulonprogo beroperasi.
ADVERTISEMENT
"Sport tourism yang kami garap bersama pihak swasta sebisa mungkin bertaraf internasional, jadi orang luar negeri bisa ikut dan mereka tahu Yogya lalu berkunjung lagi saat bandara baru beroperasi," ujarnya.
Sport tourism yang sudah digarap antara lain atletik seperti Jogja International Heritage World dan berbagai event lari (run). Selain itu juga event bersepeda seperti downhill, golf, dan offroad.
"Kami dorong sport tourism seperti run atau walk tak hanya fokus di kawasan tertentu seperti di Candi Prambanan atau Malioboro saja, tapi mulai bisa merambah rute di kawasan sekitar bandara baru yang banyak obyeknya juga," ujarnya. (atx/nny)