Kembali Buka, Wisata Gunung Bromo Sepi Pengunjung

TUGU MALANG ADMIN
Jernih dan Mendalam Mengabarkan Tentang Malang Raya, Partner Resmi kumparan Start Up 1001 Media Online, Email: [email protected]
Konten dari Pengguna
28 Agustus 2020 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari TUGU MALANG ADMIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wisata Gunung Bromo. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Wisata Gunung Bromo. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Wisata Gunung Bromo akhirnya resmi buka kembali pada Jumat ini (28/8/2020). Namun, terpantau masih sepi pengunjung. Hanya sekitar 100 wisatawan yang tercatat masuk ke kawasan milik Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini.
ADVERTISEMENT
"Perkiraan kunjungan hari ini 100 orang," ungkap Pembantu Kemitraan TNBTS, Budi, pada Jumat (28/8/2020).
Namun, Budi memperkirakan jika jumlah pengunjung akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. "Diperkirakan akan naik lagi menjadi 200 orang," harapnya.
Wisata Gunung Bromo. Foto: Rizal Adhi
Dia mengatakan, sudah melakukan berbagai ritual untuk pembukan Gunung Bromo ini.
"Pembukaan ini sudah dilakukan ritual oleh sesepuh desa. Terakhir dari sesepuh Desa Ngadas. Disertai petugas TNBTS ikut juga," terang pria asli Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang itu.
Namun, wisatawan tidak diperkenankan mampir ke desa-desa yang ada di kaki Gunung Bromo. Tujuannya agar menghindarkan masyarakat dari ancaman COVID-19.
"Sehingga kalau ada wisatawan dari luar ditampung di bawah di tempat paguyuban jeep. Diambil di bawah lalu diantarkan langsung meluncur ke Bromo," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk wisatawan yang membeli tiket online, bisa mengambil tiket pesanannya di rest area. "Untuk yang booking online mengambil tiketnya di rest area. Gak boleh di kampung terlebih dahulu," paparnya.
Dia mengaku, jumlah wisatawan juga dikurangi sebanyak 80 persen. Namun tidak ada batasan waktu untuk berkunjung.
"Kunjungan ke Bromo bebas jam berapapun. Jumlah pengunjungnya juga dikurangi 80 persen, jadi gak bebas kayak dulu," pungkasnya.