139 Sapi di Kota Malang Dipotong Paksa Akibat PMK

Konten Media Partner
19 Juni 2022 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pemkot Malang Tunggu Jatah Vaksin PMK
Petugas Dispangtan Kota Malang melakukan pengobatan pada sapi terjangkit PMK di Kota Malang. Foto: M Sholeh
MALANG - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Malang terus berkembang. Sebanyak 139 sapi di Kota Malang telah dipotong paksa lantaran terpapar wabah PMK. Kini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah menanti jatah vaksin PMK.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, sapi yang terpapar PMK di Kota Malang sudah mencapai 196 ekor. 139 ekor di antaranya telah dipotong, satu ekor mati, 64 ekor dalam pengobatan, dan 96 ekor telah sembuh.
"Di Kota Malang kesembuhan sapi PMK dan kasus baru hampir berimbang. Jadi setelah pengobatan kemudian tak ada gejala selama 14 hari maka bisa dinyatakan sudah sembuh," jelas Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Anton Pramujiono, pada Minggu (19/6/2022).
Dia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Kota Malang belum menerima jatah vaksin PMK. "Kita belum menerima vaksin PMK, masih menunggu konfirmasi dari provinsi karena tentu ada yang prioritas dulu, jadi kami masih menunggu kedatangan vaksin," ucapnya.
Menurutnya, populasi sapi di Kota Malang ada sekitar 2.800 ekor. Sementara untuk populasi kambing di Kota Malang juga ada sekitar 2.800 ekor.
ADVERTISEMENT
"Rencananya, kita akan utamakan yang divaksin sapi perah dulu, ada sekitar 50 ekor. Kemudian mungkin sapi betina, tapi masih menunggu petunjuk provinsi dulu," bebernya.
Anton menyampaikan, saat ini banyak pemilik sapi di Kota Malang yang mayoritas langsung menjual sapinya usai dinyatakan sembuh. Sebab, permintaan sapi di Kota Malang juga mulai meningkat.
"Yang sembuh sudah banyak yang dijual, permintaan pembeli juga tinggi, sehingga peternak menjualnya sebelum terpapar PMK. Jadi populasinya juga mulai menurun," katanya.