16 Ribu Dosis Vaksin Pfizer Tiba di Kota Batu

Konten Media Partner
28 September 2021 20:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah menerima alokasi vaksin COVID-19 jenis pfizer. Vaksin yang didatangkan mencapai 2730 vial atau 16.380 dosis. Meski begitu, belum diketahui kapan vaksin hasil kerja sama AS dan Jerman ini digunakan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, Kartika Trisulandari membenarkan hal ini. Nantinya, vaksin ini akan digunakan untuk masyarakat umum. Namun, dirinya belum dapat memastikan kapan vaksin ini akan didistribusikan mengingat pihak Dinkes Kota Batu masih menunggu logistik pendukung.
Kata Kartika, untuk memberikan vaksin ini, perlu metode perlakuan berbeda dari vaksin-vaksin sebelumnya. ''Vaksin Pfizer ini berbeda dengan vaksin lain yang bisa langsung pakai. Kalau ini harus diencerkan dulu. Selain itu, tata caa pemberian dosisnya juga beda," ungkap Kartika, pada Selasa (28/9/2021).
Dijelaskan Kartika, seperti jenis alat suntik (spet) untuk vaksin ini. Ukurannya berbeda. "Spet yang digunakan di vaksin ini beda, yang dibutuhkan spet ukuran 0,3 dosis. Sementara kami hanya punya yang ukuran 0,5 dosis,'' jelasnya. Sebab itulah, dirinya masih belum bisa memastikan kapan vaksin ini akan digunakan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko berharap dengan adanya alokasi dosis vaksin lanjutan ini, upaya pembentukan kekebalan massal bisa segera dicapai. ''Saya harap di akhir tahun nanti capaian vaksinasi di Kota Batu bisa sampai 100 persen untuk dosis pertama. Untuk dosis kedua, setidaknya bisa tembus 50 persen,'' harapnya.
Seperti diketahui, Pemerintah RI dalam upayanya mempercepat vaksinasi nasional menghadirkan 5 produk vaksin yakni Vaksin Sinovac dan Sinopharm dari China, AstraZeneca dari Inggris, Moderna dari Amerika Serikat, dan Pfizer adalah vaksin produk kerja sama Amerika Serikat dan Jerman.
Vaksin Pfizer sendiri telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin tersebut juga sudah melewati proses quality control dari BioFarma dan BPOM sebelum digunakan.
ADVERTISEMENT
Efikasi vaksin Pfizer mencapai 95 persen terhadap varian awal virus COVID-19. Bahkan dalam sebuah kajian yang diterbitkan The New England Journal of Medicine (NEJM), vaksin Pfizer efektif menghadapi varian Alpha dan Beta serta mencegah keparahan yang ditimbulkan infeksi virus kedua varian hingga 97,4 persen.