Konten Media Partner

18 Dosen Perempuan Terbitkan Antologi Corpus Puisi Pandemi

26 September 2020 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Corpus Puisi Pandemi: Merajut Kata, Ilmu, dan Hati.

Corpus Puisi Pandemi. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Corpus Puisi Pandemi. Foto: dok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Sebanyak 18 dosen perempuan dari Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Indonesia membahas pandemi corona dari sisi yang berbeda. Mereka menungkannya dalam bentuk puisi.
ADVERTISEMENT
Tak cukup sampai disitu, puisi tersebut diterbitkan menjadi antologi Corpus Puisi Pandemi: Merajut Kata, Ilmu, dan Hati.
18 dosen tersebut berasal dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ubhara Surabaya, UNS, Undip, UIN Semarang, UGM, Atmajaya Yogjakarta, Universitas Langlang Buana, Telkom University, Unisba, Binus Jakarta, UNTA Jakarta, Universitas Al-Azhar, dan LSPR Jakarta.
“Gagasan ini tidak terlepas dari media sosial ya. Kita rayakan sosial media dengan sesuatu yang positif," terang Penggagas Antologi, Lestari Nurhajati.
"Saat itu saya membaca potongan puisi Frida Kusumastuti di laman sosial medianya. Lalu terbetik untuk kolaborasi bersama teman-teman di Japelidi tempat kami bertemu pada awalnya," imbuhnya.
Para penulis yang berlatar belakang akademisi Ilmu Komunikasi (Ikom) ini mengumpulkan 142 judul puisi. Puisi-puisi itu ditulis dalam kurun Juni-Juli 2020.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin sejenak terlepas dari rutinitas sebagai dosen Ikom, namun tetaplah memasukkan nuansa Ikom dalam puisi-puisi kami. Terutama sebagai upaya mengisi konten positif di ruang-ruang digital," jelas Dosen UMM, Frida Kusumastuti.
Melalui proses kurasi oleh Kurniawan Junaedi dari Kurator Indonesia, kumpulan puisi tersebut diluncurkan secara daring, pada Sabtu ini (26/9/2020).
Peluncuran ini juga menghadirkan 2 sastrawan nasional, yakni Jose Rizal Manua dan Yvonne de Fretes, dalam diskusi yang diikuti oleh 100 orang.
“Puisi-puisinya luar biasa karena ditulis dari sumber yang dihadapi ibu-ibu. Saya memberi penghargaan yang tinggi kepada 18 penulis wanita," puji Jose Rizal.
"Pada hakekatnya semua orang pernah menulis puisi, terutama saat jatuh cinta. Puisi sebenarnya dekat dengan keseharian kita. Tetapi puisi-puisi dalam Corpus tetap ada sentuhan seni,” imbuh sutradara yang pernah menerima berbagai penghargaan ini.(*)
ADVERTISEMENT
Simak video menarik di bawah ini: