Konten Media Partner

3000 Halaman Naskah Pesantren Kuno Diteliti

9 Juli 2019 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah peserta workhshop saat meneliti naskah kuno di Pusat Studi Pesantren Qomaruddin, Gresik, Minggu (7/7).(foto dokumen).
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah peserta workhshop saat meneliti naskah kuno di Pusat Studi Pesantren Qomaruddin, Gresik, Minggu (7/7).(foto dokumen).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TUGUMALANG.ID–Pusat Studi Pesantren (PSP) Qomaruddin, Gresik kini sudah mengumpulkan 3000 halaman naskah pesantren. Untuk melakukan pengkajian terhadap naskah ini, PSP bekerjasama dengan Universitas Brawijaya (UB) menggelar workshop katalogisasi naskah pesantren di Aula Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin, Jalan Sampurnan, Bungah, Gresik, minggu (7/7).
ADVERTISEMENT
Workshop diawali dengan seminar yang disampaikan oleh Dr. Munawar Holil dan Agus Iswanto, S.S, M. Hum, dan dipandu oleh Muttaqin Habibullah. Sesi ini dihadiri oleh 70 peserta dari berbagai kalangan; dosen, peneliti, pustakawan hingga mahasiswa.
Munawar selaku Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) mengawali presentasinya dengan mengenalkan organisasinya. Berikut dilanjutkan dengan paparan mengenai pengantar katalog. Munawar mengatakan, katalog naskah yang baik di antaranya adalah adanya judul naskah, judul teks, pengarang, penyalin, pemilik, tanggal dan tempat penyalinan, jenis huruf, ukuran naskah, jenis alas naskah, kondisi naskah dan lainnya.
”Adapun prosedur dalam katalogisasi naskah ialah; perencanaan, persiapan, deskripsi naskah, re-check dan penyusunan draft katalog," ucap Munawar yang juga dosen FIB Universitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, disambung paparan Agus, peneliti kementerian agama Semarang. Agus menjelaskan pengalamannya dalam proses pencarian naskah hingga katalogisasi. Di mana proses meneliti naskah itu sangat mengasyikkan dan ada eksotikanya.
Setelah sesi seminar, acara dilanjutkan dengan pendampingan teknis penyusunan katalogisasi naskah yang diikuti 20 peserta. Peserta langsung diberikan atribut keamanan (sarung tangan dan masker), draft katalog, borang deskripsi, dan diminta untuk mengisi borang tersebut berdasarkah naskah yang diberikan. Naskah yang digunakan variatif, dari pemilik naskah yaitu Gus Niam.
Setelah itu, setiap kelompok disuruh mempresentasikan hasil temuannya atas naskah yg dikaji. Mulai dari judul naskah, jenis kertas, penulis, pemilik hingga isi naskah.
Dari proses pendampingan itu, ada beberapa temuan menarik."Ada temuan menarik dari naskah ini. Ada sejumlah watermark dengan bentuk yang berbeda-beda diantara naskah ini yang diproduksi sekitar abad-17. Dan hanya orang kaya di zamannya yang bisa memiliki kertas ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah peserta workhshop saat meneliti naskah kuno di Pusat Studi Pesantren Qomaruddin, Gresik, Minggu (7/7).(foto dokumen).
Tindak lanjut dari kegiatan ini kemudian adalah menyusun katalog sekaligus menerbitkannya. Anas menuturkan, bahwa dua bulan terhitung sejak hari ini akan melakukan proses penyusunan katalog naskah ini dan menerbitkannya sebagai katalog naskah pesantren qomaruddin. Sehingga masyarakat dapat mempelajari dinamika pemikiran ulama nusantara yang berada di Sampurnan Bungah Gresik ini.
Adapun Pondok Pesantren Qomaruddin telah berdiri sejak 1775 M. Saat ini dipimpin atau diasuh oleh KH. Iklil. Pondok pesantren Qomaruddin telah mengalami banyak perkembangan, hingga pada lembaga formal pendidikan tinggi.
Sejumlah peserta workhshop saat meneliti naskah kuno di Pusat Studi Pesantren Qomaruddin, Gresik, Minggu (7/7).(foto dokumen).
Reporter : Al Muiz Liddinillah (kontributor)
Editor : Irham Thoriq