6 Fakta Seputar Penusukan Begal hingga Tewas oleh Siswa SMA di Malang

Konten Media Partner
12 September 2019 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Malang Kota AKBP Yade Ujung saat mengintrogasi ZA. Foto dokumen.
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Malang Kota AKBP Yade Ujung saat mengintrogasi ZA. Foto dokumen.
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID - Siswa SMA berinisial ZA menusuk seorang begal hingga tewas di kawasan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Ia mengaku membela diri.
ADVERTISEMENT
Akibat perbuatannya, ZA harus berurusan dengan kepolisian. Namun, kini ZA sudah bisa menghirup udara bebas. Ia hanya dikenakan wajib lapor. Bersalah atau tidaknya ZA masih akan diproses di pengadilan.
Berikut fakta-fakta terkait kasus tersebut.
1. ZA Naik Pitam Karena Pacarnya Ingin Disetubuhi Begal
Awalnya ketik dihadang begal ZA sudah pasrah. Barang berharganya sudah diserahkan. Mulai dari handphone hingga kunci motor. Namun, begal ingin menyetubuhi pacar ZA. Hal itu yang membuat ZA naik pitam dan melakukan penusukan."Saya tidak terima pacar saya mau disetubuhi begal, langsung saya tusuk begal dengan pisau," kata ZA kepada wartawan di Polres Malang.
2. Usai Tusuk Begal, Langsung Pulang ke Rumah
Usai melakukan penusukan. ZA langsung pulang kerumah. Bahkan dia bercerita ke ibunya tentang kejadian yang menimpanya. Dia juga menunjukkan pisau yang berlumuran darah. Pisau tersebut langsung dia cuci dan disimpan di bawah kasurnya.
ADVERTISEMENT
Ads.
3. Orang tua takut ZA Bunuh Diri
Orang tua ZA mengaku takut anaknya melakukan bunuh diri. Karena sejak pulang hingga pagi hari ZA tidak bisa tidur. Berulang kali dia keluar masuk kamar dengan pandangan kosong. Bahkan ibu ZA selalu mengawasi setiap kali dia keluar kamar. Karena ZA terlihat shock dan penuh pikiran. Dia dihantui rasa bersalah.
Keterangan orang tua takut ZA bunuh diri ini, didapat dari paman ZA yang diwawancara tugumalang.id
4. ZA sempat menceritakan kejadian ke temannya
Usai melakukan penusukan ZA sempat curhat ke beberapa temannya. Dia mengaku sedang terkena masalah yang cukup besar. Sehingga membuatnya tertekan dan bingung harus melakukan apa. Dia bahkan mengaku sudah menusuk orang. Setelah itu hpnya non aktif.
ADVERTISEMENT
5. Sempat takut menyerahkan diri
Ibu ZA sempat memberikan saran agar anaknya menyerahkan diri. Namun, usulan itu ditolak karena ZA merasa takut. Dia ketakutan karena usai menusuk orang hingga tewas. Akhirnya keluarga hanya bisa menyuruh ZA untuk pasrah. Jika ada polisi yang datang cerita saja sebenarnya. Akhirnya, ZA bertindak kooperatif saat ditanya polisi dan di bawa ke Polres Malang.
6. Polisi Bebaskan ZA
Pada Rabu (11/9), polisi membebaskan ZA, meski statusnya tetap sebagai tersangka. Alasan pembebasannya karena ZA masih berstatus pelajar. Sedangkan menurut pengamat pidana dari Fakultas Hukum UMM Muhammad Najih, ZA bisa lepas dari jerat pidana, jika mampu membuktikan kalau dia terpaksa melakukan penusukan untuk membela diri. Karena inilah, Najih berharap ada kuasa hukum yang mendampingi ZA, agar bisa membuktikan pembelaannya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Hafis Iqbal
Editor: Irham Thoriq