Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Bayi di Kota Malang Meningkat Selama Pandemi

Konten Media Partner
26 Januari 2021 11:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: bingung93/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: bingung93/Pixabay)
ADVERTISEMENT
MALANG - Pandemi COVID-19 rupanya berdampak pada resiko kematian pada ibu hamil dan bayinya. Sebagaimana di Kota Malang, angka kematian ibu hamil pasca melahirkan mengalami peningkatan sepanjang tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Dari data yang dihimpun Pemkot Malang, total ada 49 kasus bayi dan 11 ibu meninggal pasca melahirkan. Jika dibanding pada 2019, total hanya 39 bayi dan 9 ibu yang meninggal pasca melahirkan.
Hal ini pun juga menjadi perhatian Wali Kota Malang, Sutiaji. Ini jadi PR baru Pemkot Malang guna menekan kembali angka kasusnya. Padahal, kata dia, beberapa tahun terakhir angka kasusnya sudah mengalami penurunan.
Sutiaji pun membenarkan jika kasus kematian pada bayi ini juga karena faktor pandemi COVID-19. ''Iya, naik karena pandemi ini. Bayinya kena COVID-19, dalam beberapa kasus ibunya berhasil diselamatkan tapi bayinya meninggal,'' ujarnya, Selasa (26/1/2021).
Rata-rata, kasus kematian ibu ketika melahirkan ini disebabkan karena penyakit infeksi seperti penyakit jantung hingga mengalami pendarahan. Dalam rangka menekan angka kasus ini, disusunlah program-program kesehatan yang nanti akan masuk dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Nantinya, dalam proses penyusunan RKPD itu akan dibagi menjadi 6 kelompok. Mulai kelompok anak, kelompok lansia, kelompok perempuan, kelompok disabilitas, dan kelompok lainnya. Dalam masing-masing kelompok ini nanti akan dibahas terkait variabel penanganan sesuai dengan kelompok klasternya. ''Termasuk di sana akan kami bahas terkait penanganan stunting pada anak. Lama masa sekolah. Karena indikator ini berhubungan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Malang," pungkasnya.