Konten Media Partner

Arti Islam Rahmatan Lil Alamin Menurut Kaprodi Magister PAI Unira Malang

21 Mei 2020 18:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaprodi MPAI Unira Malang, Dr Aries Munandar MPd. Foto: Rizal Adhi.
zoom-in-whitePerbesar
Kaprodi MPAI Unira Malang, Dr Aries Munandar MPd. Foto: Rizal Adhi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin diartikan sebagai pembawa perdamaian di alam semesta. Oleh sebab itu, Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Raden Rahmat (MPAI Unira) Malang mengajarkan sikap perdamaian bagi mahasiswanya.
ADVERTISEMENT
"Ayat 107 Surat Al-Anbiya isinya adalah Allah mengutus Rasul itu semata-mata membawa Rahmat Lil Alamin. Dan Lil Alamin ini alam semesta itu sendiri," terang Kaprodi MPAI Unira Malang, Dr Aries Munandar MPd.
Aries mengatakan, Rahmatan Lil Alamin ini tidak hanya untuk orang Islam atau orang mukmin. Tapi non Islam dan semesta alam.
Kaprodi MPAI Unira Malang, Dr Aries Munandar MPd (tengah). Foto: dok.
"Jadi nabi diutus itu untuk semesta alam. Kalau diikuti secara seksama, ternyata ajaran Islam itu juga diterapkan di seluruh penjuru dunia," jelas Aries.
"Seperti orang barat itu mengikuti nilai-nilai universal yang sesuai dengan ajaran Islam. Seperti jujur, tepat janji, dan seterusnya. Padahal mereka bukan orang Islam, jadinya negaranya maju sekarang," sambung Aries.
Oleh sebab itu, dijelaskan Aries, bahwa MPAI Unira Malang menambahkan distinksi Studi Peace Education sebanyak 3 SKS, Islam dan Perdamaian Dunia sebanyak 3 SKS, dalam mata kuliah dasar disamping mata kuliah umum.
ads.
"Ini diarahkan untuk Rahmatan Lil Alamin tersebut," jelas Aries.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Aries mengatakan program pembelajaran MPAI tidak terlepas dari inspirasi ayat-ayat qawliyyyah atau Alquran-hadist dan ayat-ayat kauniyah atau alam semesta.
"Dengan berdasarkan dalil-dalil aqli dalam penggalian atau pengembangan ilmu pengetahuan, tapi tetap dalam koridor dalil-dalil naqli. Sebagai sumber inspirasi keilmuan dan pembelajaran MPAI di Unira," terang Aries.
Lanjut Aries, sehingga diharapkan lulusan pascasarjana Unira benar-benar mampu menjadi ilmuwan dan atau praktisi profesional yang bermanfaat secara signifikan bagi masyarakat dan lingkungannya.
Dia menambahkan, Unira mengajarkan untuk bersikap baik dengan orang yang berlainan agama.
"Tentu harus ada komunikasi. Oleh sebab itu, kita kunjungi gereja dan kuil untuk berdialog antar umat beragama. Kita mengenal untuk buka komunikasi dan diskusi lintas agama," jelas Aries.
ADVERTISEMENT
"Kita juga kunjungi 3 negara di Asean, Thailand, Malaysia dan Singapore, dalam rangka membangun komunikasi dan memahami bahwa pandangan orang sangat beragam," imbuh Aries.
Setelah mengunjungi 3 negara tersebut, Aries mengungkapkan jika Indonesia sangat luar biasa tingkat toleransinya daripada negara lain.
Selain ada kerukunan antar umat beragama, Aries mengungkapkan ada juga kerukunan umat intra agama. "Kita juga harus bangun komunikasi sesama umat Islam, contoh antara NU dan Muhammadiyah," ungkapnya.
"Di Unira, meskipun pemiliknya kyai NU tapi ada juga mahasiswa dari Muhammadiyah dan Ahmadiyah. Kita sering lakukan diskusi bersama dan menarik," beber Aries.
Dia menjelaskan, kadang juga ada perdebatan yang bagus, tapi diselipkan guyonan khas Gus Dur.
ADVERTISEMENT
"Kita sendiri umat Islam moderat, yang artinya bukan ekstrim kanan atau kiri, tapi kita ahli sunnah wal jamaah atau mengikuti apa yang diajarkan nabi," jelas Aries.
Terakhir, Aries berharap setelah lulus, mahasiswa Unira Malang bisa menjadi agen perubahan perilaku menuju perdamaian. Dengan membuka komunikasi dan tidak menutup diri sehingga bisa berempati.
"Maka kita sampaikan kebaikan dan kebenaran, tapi sampaikan dengan cara yang arif. Kita tidak boleh menjelekkan agama orang lain. Kalau kita menjelekkan agama orang lain maka mereka akan membalas," tutup Aries.