Bagaimana Mengemas Metode Ajar Daring yang Kreatif?

Konten Media Partner
14 Juli 2020 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Webinar Tugumalang.id.
zoom-in-whitePerbesar
Webinar Tugumalang.id.
ADVERTISEMENT
MALANG - Pandemi COVID-19 membuat sejumlah sektor kalang kabut. Begitu juga sektor pendidikan yang kini dituntut untuk tetap melangsungkan aktivitas belajar mengajar jarak jauh alias secara dalam jaringan (daring).
ADVERTISEMENT
Namun pada prakteknya, sistem belajar ala daring ini tidak jauh beda dengan sistem belajar tatap muka. Hanya seputar pada mengajar dan diajar. Begitu-begitu saja, tidak ada inovasi yang signifikan.
Berangkat dari hal ini, tugumalang.id, partner resmi kumparan.com, bekerjasama dengan Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, menggelar webinar dan workshop bertema Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran Daring di Era New Normal. Webinar akan dilangsungkan pada 20-21 Juli 2020 mendatang.
Melalui webinar ini, diharapkan para tenaga pendidik tidak lagi gagap teknologi dalam melakukan pembelajaran daring. Seperti dikatakan Eric Kunto Ariwibowo SS MA, salah satu pakar yang akan hadir sebagai narasumber webinar.
Eric yang cukup dikenal sebagai ahli di bidang onomastik dan sosiolinguistik ini nanti akan bertukar pikiran dalam memanfaatkan aplikasi Wakelet. Wakelet merupakan platform aplikasi kurasi sumber belajar untuk pembelajaran asinkron yang bisa diunduh di Playstore dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Melalui Wakelet, kata Eric, akan memudahkan guru maupun dosen untuk mengemas materi pembelajaran secara kreatif.
''Guru tinggal membuat materi pembelajaran kemudian dikurasi. Dikumpulkan di satu wadah portal induk. Lalu nanti tinggal disimak oleh siswa,'' jelasnya.
Keuntungannya, teknik ajar melalui Wakelet ini juga menjadi solusi terkait infrastruktur teknologi yakni kecepatan jaringan internet maupun minim akses paket kuota data yang masih jadi masalah hingga kini.
''Seringkali masih banyak masalah soal ini. Daerah yang belum tercover internet, ada juga siswa tidak mampu beli kuota. Nah dari sini mungkin bisa jadi jawaban,'' katanya.
Bahkan, tenaga pendidik juga nantinya didorong untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan tenaga pendidik di wilayah lain seperti di Kalimantan dan Papua.
ADVERTISEMENT
''Kan menarik. Siswa jadi tidak jenuh. Mereka bisa juga melihat kondisi sekolah di wilayah lain,'' tambahnya.
Dia berharap, webinar ini nantinya bisa menumbuhkan revolusi mengajar belajar. Terlebih dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih.
Hal senada dikatakan narasumber lain, yakni Ali Ishaq MPd dari Education Director CV Berkreasi Media.
Ishaq nantinya akan membawakan materi pembelajaran kreatif dalam bentuk Prezi Video dan Quizlet.
Pembuatan media pembelajaran dalam bentuk video ini sangat mudah namun tetap profesional. ''Selain itu, juga interaktif dan lebih menyenangkan dalam proses pembelajaran belajar dari rumah karena pandemi COVID-19 ini,'' terangnya.
Sehingga, dengan pemanfaatan media pembelajaran ini berdampak positif pada semua guru untuk dapat menerima dan menggunakan teknologi dalam mentransfer pengetahuan kepada siswa.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, Eric telah mendapatkan tiga kali hibah penelitian kompetitif nasional pada 2016-2018 dan menjadi pendamping Program Hibah Bina Desa tahun 2018. Dia juga sudah melakukan kerja sama internasional dengan menjadi ambassador di Center for Open Science, Figshare, dan Protocols untuk mendorong keterbukaan riset
Eric juga menjadi ambassador di Quizlet, Kahoot!, dan Wakelet untuk mendampingi para guru menuju pembelajaran abad ke-21.
”Karena inilah, beliau kami minta menjadi pembicara untuk materi wakelet,” kata Dosen Unitri Malang yang juga Ketua Panitia dari acara ini, Fathul Qorib SIkom MIkom.
Selain Eric Kunto, pembicara dalam acara yang didukung oleh organisasi kemanusiaan dan lingkungan Climate Change Frontier ini adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur, Dr Ir Wahid Wahyudi.
ADVERTISEMENT
Ada juga ahli dibidang pendidikan yakni Prof Dr Agr H Muhammad Amin SPd MSi yang akan menyampaikan pandangannya tentang pendidikan daring.
Di Kota Malang, Prof Amin, demikian dia akrab disapa, begitu populer. Selain itu, Prof Amin juga menjadi Ketua Dewan Pendidikan Kota Malang.
Tak ketinggalan, ada narasumber Dora Dayu Rahma Turista SSi MPd yang merupakan Dosen Stikes Hutama Abdi Husada Tulungagung.
”Keunggulan pelatihan ini, peserta juga akan dapat E-Sertifikat Ekuivalen 32 JP, yang berguna sekali untuk jenjang karir dan peningkatan kompetensi akademisi,” pungkasnya.