Begini Pesan Rektor Unisma Malang Sambut Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Konten Media Partner
26 November 2021 8:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri Msi dalam penyambutan peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMMDN) Kemendikbudristek atau Inbound / Foto : dok
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri Msi dalam penyambutan peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMMDN) Kemendikbudristek atau Inbound / Foto : dok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Sebanyak 34 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, akan mengikuti pertukaran mahasiswa merdeka dalam negeri untuk segmen modul nusantara di Universitas Islam Malang (Unisma).
ADVERTISEMENT
"Program ini sebagai bagian dari program PMMDN khusus untuk modul nusantara sebagai upaya untuk meningkatkan wqwasan kebangsaan, integritas, solidaritas dan wadah bakat antar mahasiswa se-Indonesia melalui pembelajaran antar budaya," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof Drs H Junaidi MPd PhD dalam penyambutan peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMMDN) Kemendikbudristek atau Inbound secara luring terbatas, Kamis (25/11/2021).
Mahasiswa nusantara yang mengikuti perkuliahan di Unisma Malang. dok
Dalam laporannya, Junaidi menyampaikan ke-34 mahasiswa mayoritas berasal dari perguruan tinggi di wilayah timur. Seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali hingga NTT. Dari total tersebut, 6 di antaranya bakal mengikuti jalannya program ini secara daring lantaran terkendala izin dari orangtua. Sedangkan sisanya mengikuti secara luring atau tatap muka di Unisma.
"Karena memang untuk kepesertaan pertukaran mahasiswa luring harus izin dari orang tua," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mereka akan menempuh 179 mata kuliah yang tersebar dari 19 program studi (prodi) dan akan berlangsung per hari Kamis, hingga 19 Januari 2022 mendatang. Adapun, kegiatan utama dalam modul nusantara ada 4, meliputi kebhinekaan, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta di Unisma yang notabene adalah kampus Nahdlatul Ulama sekaligus kampus multikultural.
Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh peserta PMMDN untuk tidak minder. Melainkan harus bangga karena sudah menjadi mahasiswa Unisma. "Ibarat sekarang anda sudah memiliki 2 perguruan tinggi. Kalau sudah disini, semua ngga ada bedanya, semua menjadi mahasiswa Unisma," tegasnya.
Devani Pongliling, dari Prodi Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo Sulawesi Selatan / Foto : dok
Nantinya, mahasiswa pertukaran ini akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan Unisma. Tak hanya akademik, melainkan juga berbagai kegiatan non akademik termasuk dies natalies. Peserta PMMDN ini juga dapat menikmati seluruh fasilitas dan sarana prasarana kampus Unisma, seperti perpustakaan dan laboratorium yang tengah bersiap menuju taraf internasional.
ADVERTISEMENT
"Pesan saya, Unisma memiliki budaya religius yang sangat tinggi terutama dengan dasar keislaman. Andaikan, ada yang mau ikut silakan nggak jadi masalah boleh-boleh saja datang mendengarkan tidak dilarang," imbuhnya
Hal ini sejalan dengan Unisma yang komitmen menjadi Kampus Pelopor Moderasi Beragama atau Anti Radikalisme dan Intoleran. Dengan menjunjung tinggi sikap moderat dan tidak ada diskriminasi.
"Kapan hari mahasiswa dari Universitas Kristen Papua kuliah di Unisma 1 semester sebanyak 125 mahasiswa, tidak tanggung-tanggung. Pemimpinnya juga belajar tentang Learning Management System (LMS). Ini berarti bahwa kami ini satu dan tidak berbeda," pungkasnya.
Selain mahasiswa inbound, dalam implementasi MBKM Unisma juga ada 46 mahasiswa outbond, yang mengikuti perkuliahan di luar kampus dan tersebar di sekitar 26 perguruan tinggi dalam negeri. Seperti Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan hingga Universitas Udayana Bali.
ADVERTISEMENT
Salah satu peserta inbound PMMDN, Devani Pongliling, dari Prodi Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo Sulawesi Selatan mengaku ini merupakan pengalaman pertama kalinya merantau demi mengenyam pendidikan. Ia berharap ini menjadi ajang bertukar pikiran, wawasan, silaturahmi antar kampus dan budaya. Selaras dengan jargon PMMDN, ‘Bertukar Sementara Bermakna Selamanya.”
“Ini merupakan hal paling berkesan sepanjang sejarah perjalanan saya, ini perjalanan terjauh yang saya tempuh, pertama kali meninggalkan orang tua paling jauh dan sempat terharu karena kebanggaan tersendiri bisa hadir di Unisma mewakili kampus saya,” pungkasnya.