Konten Media Partner

Belajar Ekonomi Berdikari ala Bung Karno

31 Oktober 2019 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana diskusi di Kafe Pustaka, Universitas Negeri Malang. Foto: rezza do'a lathanza/tugumalang.id
zoom-in-whitePerbesar
Suasana diskusi di Kafe Pustaka, Universitas Negeri Malang. Foto: rezza do'a lathanza/tugumalang.id
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Soekarno, sang revolusi bangsa dengan semangat yang berkobar selalu bangga akan Indonesia. Dia tak ingin bahkan tak mau berdiri di atas kaki negara asing.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemikiran besar dari sang pendiri negeri tersebut adalah berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari. Konsep tersebut juga berlaku di bidang ekonomi. Hingga Soekarno membuat sistem ekonomi berdikari.
Hal itulah yang dibeberkan oleh Dr Timbul Hamonangan Simanjutak SE MA, Divisi Litbang Yayasan Bung Karno, Jakarta dalam Kelas Belajar Nasionalisme Ekonomi di Kafe Pustaka Universitas Negeri Malang (UM), rabu malam (30/10).
"Dia (Soekarno) mengatakan bahwa ekonomi kita nanti kita buat atas kemampuan kita sendiri, dengan modal kita sendiri, dengan tenaga kita sendiri, dengan kepandaian kita sendiri," terangya.
Itu artinya, kepercayaan diri bangsa Indonesia sangat tinggi. Sama halnya dengan meraih kemerdekaan atas kekuatan kita, perekonomian juga harusnya disusun atas kekuatan yang dimiliki Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Proklamasi kemerdekaan secara hukum bebas dari kungkungan penjajah. Ekonomi juga harus bebas dari kapitalisme," tegasnya.
Maka, indikator ekonomi keadilan sosial menurut Soekarno ada dua. Pertama, tidak adanya kemiskinan di Indonesia. Kedua, tidak adanya kapitalisme lagi di Indonesia."Kalau dua itu tercapai maka keadilan sosial di Indonesia tercapai," kata Timbul.
Dikatakan Timbul, Soekarno jelas berkata bahwa modal, tenaga kerja, kemahiran, dan kompetensi harusnya dari kekuatan kita sendiri untuk mencapai keadilan sosial.
"Kita belajar ke mana-mana dulu. Ribuan mahasiswa dikirim ke Eropa untuk membangun perekonomian Indonesia dulu waktu Soekarno ada," ungkapnya.
Poinnya, ekonomi berdikari adalah ekonomi yang akarnya adalah kedaulatan rakyat. Kedaulatan rakyat adalah kunci membuka pintu untuk mencapai keadilan sosial.
Keadilan sosial dicapai melalui jalan Trisakti (kedaulatan politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan) "Tanpa Trisakti, tanpa berdikari, menurut Soekarno, kita tidak bisa mencapai keadilan sosial," timpalnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, telah digagas oleh Soekarno, suatu ekonomi yang meyakini dengan kemampuan kita berproduksi, dengan menggunakan modal dalam negeri, tenaga kerja dalam negeri, dengan memanfaatkan pasar yang luas itu. Dengan itu semua, maka kita akan mencapai keadilan sosial berdasarkan Trisakti tersebut.
Reporter : Rezza Doa Lathanza
Editor : Irham Thoriq