Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Bengkak Rp 20 Juta, Warga Malang Bingung Bayar Tagihan Listrik
9 Juni 2020 18:04 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Kisah menyedihkan dibagikan Teguh Wuryanto di media sosial Facebook miliknya. Warga yang berdomisili di Lawang, Kabupaten Malang ini menceritakan kisahnya yang harus membayar tagihan listrik yang fantastis, yaitu Rp 20 juta.
ADVERTISEMENT
Pengusaha bengkel las ini mula-mula menceritakan jika selama 23 tahun sejak 1997, dia sudah menjadi pelanggan PLN yang taat membayar.
"Rata-rata penggunaan listrik berkisar Rp 985 ribu-Rp 2,2 juta. Tergantung bengkel las sedang ramai atau sepi," unggahnya, pada Rabu (8/6/2020).
Teguh mengungkapkan, masalah mulai terjadi pada Januari 2020. Pada suatu hari, datanglah seorang petugas PLN yang akan mengganti meteran analog menjadi digital di rumahnya secara gratis.
"Karena selama ini hubungan kami dengan PLN baik-baik saja, saya percaya saja dan bahagia dengan niat baik PLN. Saya juga tidak merasa melakukan kesalahan apapun dengan pihak PLN," ujar Teguh.
Dia juga menyadari, saat penggantian meteran baru pasti akan ada sedikit kenaikan tarif pembayaran. "Itu sama seperti pengalaman saya dengan perusahaan air minum saat penggantian meteran baru," papar Teguh.
Pada Bulan Februari, memang benar, ada kenaikan tarif yang masih dianggap wajar saat petugas PLN datang untuk mencatat.
ADVERTISEMENT
"Memang kenaikan pemakaian (listrik) yang cukup besar di meteran yang baru, awalnya saya curiga, tapi kecurigaan saya hilang saat melihat tagihan yang ternyata masih wajar saja," jelas Teguh.
Pada bulan Maret dan April, tarif PLN juga masih wajar dan mengalami kenaikan dan penurunan meskipun tidak ada petugas PLN yang datang kembali.
"Katanya rumah kami kosong. Padahal sejak 23 tahun nggak pernah seperti itu. Lagi-lagi kami tidak menaruh curiga sama sekali karena tagihan bulan itu masih wajar," sambung Teguh.
Namun, pada bulan Mei, terjadi lonjakan pemakaian yang luar biasa saat dicatat oleh petugas PLN yang datang ke rumahnya. Hasil lonjakan tagihan sangat fantastis yaitu Rp 20.158.686.
"Awalnya saya kira apakah kelebihan angka nol disitu. Benar-benar seperti mimpi dan dijatuhkan dari tingginya langit. Dan saat itu langsung saya cek meteran saya, dan saya coba hitung sampai hari ini ternyata wow dahsyat (lonjakan signifikan)," ungkapnya tidak percaya.
ADVERTISEMENT
Saat Teguh datang untuk meminta konfirmasi dan jalan keluar, pihak PLN justru menyalahkannya atas keteledoran yang tidak dia buat. "Tagihan tersebut harus tetap kami lunasi jika ingin tetap berlangganan listrik," jelasnya.
Kini, Teguh bingung bagaimana harus melunasi tagihan listrik yang fantastis tersebut. Padahal usahanya juga sudah terseok-seok semenjak adanya pandemi COVID-19 ini.
"Saya hanya bisa meminta pertolongan kepada Allah SWT. Kami serahkan segala keadilan kepadanya," ucap Teguh.
Per 31 Mei 2020, meteran di rumahnya sudah disegel oleh pihak PLN. "Yang saya sesalkan kini saya yang dianggap bersalah karena dianggap tidak memenuhi kewajiban," pungkasnya.
Sementara itu, Perwakilan YBM PLN UP3 Malang, Priyanto, menyampaikan jika besok (Rabu), pihaknya akan mengkaji timbulnya tagihan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia berharap akan menemukan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak. "Tentu nanti akan jelas dan semoga ditemukan solusinya. Saya juga akan ikut dalam tim kajian tersebut," papar Priyanto.