Berita Duka, Pelatih Downhill Kota Batu Meninggal saat Bertugas di Danau Toba

Konten Media Partner
13 Desember 2020 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chrisdian Mardianto. Foto: dok KONI Kota Batu
zoom-in-whitePerbesar
Chrisdian Mardianto. Foto: dok KONI Kota Batu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BATU - Kabar duka datang dari dunia olahraga Kota Batu. Pelatih Downhill, Chrisdian Mardianto, meninggal setelah mengalami kecelakaan di Danau Toba, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Diketahui kecelakaan olahraga bersepeda itu terjadi ketika Chrisdian menjadi narasumber dalam Coaching Clinic yang dilaksanakan salah satu komunitas bersepeda.
Kejadian tersebut mengakibatkan dirinya terluka parah di bagian perut dan diharuskan untuk menjalani operasi. Kendati operasi belum sampai dilakukan, pria yang akrab disapa Killim ini menghembuskan nafas terakhirnya, pada Sabtu malam (12/12/2020).
Pada Minggu pagi (13/12/2020), jenazah almarhum diterbangkan dari Sumatera Utara menuju ke rumah duka di Jalan Semeru Gg 4, Kelurahan Sisir, Kota Batu dan dimakamkan di TPU Kelurahan Sisir.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu, Mahfud, juga turut berduka cita atas meninggalnya salah satu pelatih terbaik KONI Kota Batu.
“Semoga pengabdiannya diterima Allah SWT, segala dosa dan kekhilafannya dimaafkan oleh Allah SWT, saya yakin itu amal soleh, karena ikut mengembangkan ilmu, memberikan ilmu, bahkan ada yang mengatakan meninggal dunia disaat memberikan ilmu itu adalah mati syahid,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Dia menceritakan, beberapa Minggu sebelum berangkat ke Sumatera Utara, Killim bahkan sempat bersilaturahmi ke rumah Mahfud. Melaporkan bahwa dirinya baru saja mengikuti pelatihan pelatih di Provinsi Jawa Timur dan menegaskan komitmennya untuk mengembangkan kemampuan kepelatihannya.
“Saat itu saya ucapkan terima kasih terus bersama kami (KONI Kota Batu) memajukan olahraga bersepeda. Kita tidak menyangka kalau akhirnya beliau dipanggil oleh Allah SWT,” ungkapnya sembari mengenang.
Sementara itu, Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Batu, Bambang Priambodo, mengatakan kematian salah satu pelatih Downhill Kota Batu ini cukup mengejutkan banyak pihak.
“Kita sangat kehilangan. Beliau adalah salah satu pelatih terbaik kami. Beliau saat mencintai olahraga bersepeda, hingga saat meninggal dunia terjadi saat beliau menjalankan tugas kepelatihannya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, lanjut Bambang, dia belum mengetahui persis bagaimana kronologis kejadiannya. Sejauh ini, dia hanya mendapatkan laporan kecelakaan yang mengakibatkan Killim terluka pada bagian perut. Dimana saat itu tidak ada yang menyangka kalau yang bersangkutan akan meninggal dunia.
Sebab, saat dilarikan ke rumah sakit hingga dalam perawatan, Killim yang terkenal ramah dan humoris ini masih sempat bercanda. Bahkan, dalam sebuah video berdurasi 15 detik yang sempat beredar secara internal, Killim nampak sedang berada di ranjang Rumah Sakit dengan senyum semangatnya.
Tak hanya itu, menurutnya Killim merupakan sosok pelatih yang berdedikasi dan berperan besar dalam perkembangan olahraga bersepeda di Kota Batu.
Saat masih hidup, Killim dinilai memiliki banyak keahlian kepelatihan, baik di bidang downhill maupun BMX. Dia juga merupakan manajer Ficco Ardiansyah, salah satu atlet downhill yang sempat bertanding di Negeri Jiran Malaysia beberapa waktu lalu dan berhasil meraih juara.
ADVERTISEMENT
"Kecelakaan seperti ini bukan hal baru bagi almarhum. Dua minggu sebelum meninggal dunia, dia juga mengalami kecelakan dalam sebuah event yang membuat tangannya terluka. Tapi dia masih tetap semangat untuk berkiprah," tandasnya.