Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Berkat Pendamping Kejiwaan Pemkot Kediri, Rini Pijet Bisa Sehat dan Mandiri
10 Oktober 2021 12:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sosok fenomenal di Kota Kediri bertahun-tahun mencuri perhatian pengguna jalan. Dengan rambut bercat merah dan mengenakan pakaian nyentrik, ia selalu menawarkan jasa pijat di pinggir jalan kepada semua pengendera motor maupun mobil di simpang 4 Jalan Dhoho.
ADVERTISEMENT
Dialah Rini Pijet, perempuan paruh baya penyintas gangguan jiwa ini berangsur-angsur membaik. Ia sempat dievakuasi Pemkot Kediri untuk mendapat pendampingan khusus.
Buka Jasa Pijat Ibu dan Anak
Selama 2 tahun berjalan, Rini Pijet telah mempunyai aktivitas mandiri. Bahkan, kesehatan mentalnya yang membaik ini menuntun langkahnya menekuni profesi jasa pijat untuk ibu dan anak-anak. Senyumnya yang merekah segar ketika ditemui di Posyandu Jiwa. Ia kini mempromosikan jasa pijat dengan biaya sukarela melalui selebaran kertas yang ia titipkan pada Dyana, Pendamping ODGJ Kecamatan Kota.
"Alhamdulillah saya sekarang sudah sehat, sudah bisa mandiri. Buka pijet capek dan kerokan untuk ibu-ibu dan anak-anak. Biasanya orang-orang manggil (pijet) ke rumah. Tarifnya sukarela," ujar Rini saat ditemui di Posyandu Jiwa.
ADVERTISEMENT
Ia beberapa kali mendapatkan pendampingan khusus dari Pemkot Kediri melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Mulai dari pengobatan di RS Lawang, pendampingan psikososial, hingga fasilitasi pengembangan Keterampilan.
Langkah Wali Kota Kediri dalam Menangani ODGJ
Kesehatan mental yang membaik dan kemajuan yang dialami Rini pun mendapat apresiasi dari Walikota , Abdullah Abu Bakar. Pria yang akrab disapa Mas Abu menyampaikan bahwa adanya fasilitas Posyandu Jiwa di Kota Kediri ini diharapkan dapat menjadi ruang para penyandang ODGJ dapat beraktivitas seperti sedia kala.
"Saat ini sudah ada 6 Posyandu Jiwa di Kota Kediri yang telah membuka layanan. Selain itu, dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan agar mereka dapat bersosialisasi dan beraktivitas mandiri seperti sebelumnya. Dengan semangat Hari Kesehatan Jiwa ini, kami mengingatkan pada seluruh masyarakat Kota Kediri, bahwa teman-teman kita ini layak mendapat kesempatan yang sama," ujar Mas Abu.
ADVERTISEMENT
Lalu bertepatan dengan Hari Kesehatan Jiwa yang diperingati 10 Oktober, Pemerintah Kota Kediri kembali membuka layanan Posyandu Jiwa. Salah satunya diadakan oleh Puskesmas Wilayah Balowerti pada Sabtu (09/10) di Balai Kelurahan Lama Dandangan. Terdapat 15 peserta dari 5 kelurahan yang hadir, salah satunya Dyah Sulistio Rini atau biasa dikenal Rini Pijet.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Wilayah Balowerti dr. Henry Mulyono menyampaikan kegiatan Posyandu Jiwa di wilayahnya ini secara reguler diadakan selama 3 bulan sekali.
"Untuk sementara waktu kami adakan 3 bulan sekali, mengingat kami perlu treatment tambahan berupa penjemputan pasien dari rumah. Selain itu kegiatan ini juga melibatkan dosen dari Stikes Dharma Husada untuk konseling," ujar dr Henry.
Setelah registrasi, pasien akan diperiksa kesehatannya lalu mereka akan diajak bercerita tentang apa yang saat ini dirasakan.
ADVERTISEMENT
Usai mengikuti Posyandu, para pasien mendapatkan paket bantuan berupa bahan pokok, minuman bervitamin, susu, serta lauk pauk dari program Si Jamal yang merupakan gabungan beberapa lembaga amal yang bekerja sama dengan Pemkot Kediri. (*)