Bersama Kemenkes, Universitas Negeri Malang Siap Wujudkan Kampus Sehat

Konten Media Partner
25 Agustus 2022 18:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan Posbindu KIT secara simbolis oleh Kepala Tim Kerja Substansi Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik Kemenkes RI, dr Esti Widiastuti MscPH pada Ketua LPPM UM, Prof Dr Markus Diantoro MSi. Foto: dok UM
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Posbindu KIT secara simbolis oleh Kepala Tim Kerja Substansi Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik Kemenkes RI, dr Esti Widiastuti MscPH pada Ketua LPPM UM, Prof Dr Markus Diantoro MSi. Foto: dok UM
ADVERTISEMENT
MALANG - Universitas Negeri Malang (UM) turut menjadi bagian dari penanganan program Healthy University atau Kampus Sehat yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Hal ini ditandai dengan terselenggaranya orientasi Kampus Sehat, pada 23-25 Agustus 2022, yang melibatkan sivitas akademika, dosen, hingga mahasiswa UM.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UM, Prof Dr Markus Diantoro MSi mewakili rektor UM menyambut baik program tersebut.
Peserta kegiatan orientasi program Kampus Sehat meliputi elemen manajemen, dosen, tendik, dan mahasiswa. Foto: dok UM
Menurutnya, Kampus Sehat bukan semata menjadi upaya memenuhi indikator penilaian kinerja perguruan tinggi. "Kampus Sehat adalah kebutuhan agar semua sivitas UM sehat fisik dan mental sehingga dapat lebih produktif dan bermanfaat untuk masyarakat," jelasnya.
Pada hari pertama, orientasi diisi dengan paparan Kepala Tim Kerja Substansi Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik Kemenkes RI, dr Esti Widiastui MscPH terkait konsep Kampus Sehat serta penyerahan Posbindu Kit.
Pada hari kedua, diberikan materi upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular perguruan tinggi, deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular perguruan tinggi, penerapan konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang perguruan tinggi, kesehatan jiwa dan penerapan zero tolerance, hingga PHBS.
Paparan materi dari Kemenkes. Foto: Feni Yusnia
Sedangkan di hari ketiga, peserta diberikan materi pengelolaan lingkungan sehat, aman, nyaman, dan lestari di perguruan tinggi dan penerapan pola hidup aktif dan bugar di lingkungan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
"Harapannya, UM nanti mampu berkomitmen menyelenggarakan kampus sehat guna mendukung dan mendorong setiap sivitas akademika dan masyarakat di lingkungan kampus untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup sehat," tukas Makrus.
Sementara itu, Kepala Pusat Gender dan Kesehatan (PGK) LPPM UM, Dr Azizatuz Zahro' SPd MPd menambahkan bahwa UM telah bekerjasama dengan Kemenkes untuk menerapkan program Kampus Sehat sejak tahun 2021. Dengan demikian, maka ini merupakan kali kedua digalakkan orientasi Kampus Sehat di UM.
Setelah selesai digelar orientasi, pihaknya bakal menyusun rencana tindak lanjut. Utamanya terkait implementasi indikator Kampus Sehat. Misal, di tahun sebelumnya langsung digalakkan pencanangan hari krida, penegasan tentang area bebas rokok, hingga penguatan kompetensi Kampus Sehat melalui workshop.
Pihaknya juga menggandeng beberapa UKM yang secara khusus punya perhatian di bidang kesehatan, seperti Gempita yang peduli pada disabilitas, atau Granat tentang gerakan anti narkoba. "Mereka akan kita rangkul supaya bisa menjadi duta ataupun agent of changes," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tentu harapannya, UM bisa menjadi kampus yang benar-benar sehat, aman, dan nyaman. Kami juga punya prodi-prodi terkait kesehatan yang menjadi bagian penting dari implementasi Kampus Sehat ini, seperti prodi kesehatan masyarakat, farmasi, ilmu gizi, dan sebagainya," sambungnya.
Penerapan Kampus Sehat merupakan terobosan Kemenkes untuk optimalisasi pencegahan dan pengendalian penyakit pada kelompok usia produktif di lingkungan perguruan tinggi melalui edukasi gaya hidup sehat, deteksi dini, dan intervensi yang terintegrasi dengan pengaturan lingkungan yang sehat.
Program Kampus Sehat ini diharapkan dapat menggerakkan sektor pendidikan untuk berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia sehat dengan terlibat langsung dalam upaya-upaya promotif dan preventif di lingkungan perguruan tinggi.
Terlebih, penerapan kampus ini tidak luput dari kerja sama setiap komponen akademik maupun non akademik universitas. Selain itu, penguatan jejaring antar lembaga juga menjadi poin penting.(ads)
ADVERTISEMENT