Bunga Tabebuya Bermekaran di Batu, Sensasi ala Negeri Sakura

Salah seorang mahasiswi foto dengan backround bunga Tabebuya di Jalan Wijaya Kusuma, Kota Batu, Selasa (1/10). Foto: Raisa Hasnia/tugumalang.id

Memasuki awal oktober, bunga-bunga bermekaran di sekitar Markas Pusdik Arhanud, Kota Batu. Pohon bunga Tabebuya berjajar menghiasi Jalan Wijaya Kusuma sepanjang kurang lebih 500 meter.

Bunga-bunga Tabebuya yang merupakan bunga khas Jepang, yang berwarna kuning mencuri perhatian orang yang lalu lalang. Pemandangan yang indah dan eye-catching itu, berusaha diabadikan oleh masyarakat.

Yukhana Ninka Tungga Pertiwi, mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merasakan sensasi di Negara Sakura melihat bunga tabebuya bermekaran dan berguguran.

Bunga Tabebuya bermekaran di Jalan Wijaya Kusuma, Kota Batu, Selasa (1/10). Foto: Raisa Hasnia/tugumalang.id

"Karena warnanya yang mencolok dan jarang ada, ini jadi tempat yang instagramable. Di tambah dengan bunga yang berguguran rasanya seperti sedang di Jepang," ucapnya, Selasa (1/10).

Pemandangan ini menjadi lebih menarik karena tempat inu dikelilingi oleh pegunungan, salah satunya adalah Gunung Arjuno.

Salah seorang mahasiswi foto dengan backround bunga Tabebuya di Jalan Wijaya Kusuma, Kota Batu, Selasa (1/10). Foto: Raisa Hasnia/tugumalang.id

Sama halnya yang dirasakan oleh Yunaida Dwi Permata, mahasiswi Biologi Universitas Negeri Malang (UM). Ia mengatakan, dia ingin merasakan sensasi seperti Negara Sakura setelah mengetahui informasi dari sosial medianya.

“Tahu dari banyaknya postingan di Instagram, jadi mau kesini. Disini bagus kaya lagi di korea atau jepang cuma berwarna kuning,” kata Yunaida.

Bunga Tabebuya bermekaran di Jalan Wijaya Kusuma, Kota Batu, Selasa (1/10). Foto: Raisa Hasnia/tugumalang.id

Pohon Bunga tabebuya mulai bermekaran dari bulan lalu, sekitar awal bulan September. Saat ini, hampir semua pohon bunga mulai penuh menghiasi jalanan. Spot foto yang hanya berlangsung satu tahun sekali ini menarik minat banyak orang dan membuat takjub orang-orang yang melewatinya.

Reporter : Raisa Hasnia

Editor : Irham Thoriq