Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
MALANG - Penutupan Jalan Kayutangan di Kota Malang menimbulkan kemacetan parah di sejumlah ruas jalan alternatif, pada Senin (9/11/2020).
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, penutupan dilakukan karena pengerjaan proyek koridor Kayutangan Heritage dimulai.
Pantauan di lapangan, penumpukan kendaraan terjadi mulai di Alun-Alun Tugu Malang, Jalan Majapahit, hingga Jalan Pattimura. Kemacetan juga terjadi di jalan belakang RSSA dan juga Alun-Alun Kota Malang.
Hal ini pun dibenarkan Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, bahwa titik kepadatan kendaraan paling tinggi terjadi di Alun-Alun Tugu Malang hingga Jalan Majapahit.
"Tingkat kepadatan ada di Balai Kota hingga ke Gereja Kayutangan itu. Akhirnya di samping gereja Kayutangan itu kita berlakukan jalan satu arah, tadinya kan dua arah,'' ungkapnya, usai meninjau penutupan jalan.
Kendati hal ini tak bisa dihindarkan, pihaknya bersama Dishub Kota Malang akan terus berupaya melakukan rekayasa lalu lintas agar proyek tetap berjalan, namun juga tidak sampai mengganggu aktivitas warga.
ADVERTISEMENT
"Selebihnya, nanti akan kita evaluasi tiap hari terkait titik kepadatan lalu lintas yang ada. Juga untuk kendaraan ambulance dan Damkar juga kita prioritaskan. Nanti bisa diberi jalur khusus," imbuhnya.
Selain itu, pihak pelaksana proyek juga sebaiknya meningkatkan sosialisasinya. ''Saya pikir, masih banyak warga yang tidak tahu. Kalau mereka tahu, pasti mereka bakal menghindari akses jalan ini,'' tuturnya.
Lebih jauh, mantan Waka Polrestasbes Surabaya ini juga menyampaikan maaf atas ketidaknyamanan berkendara dan mohon permakluman.
"Bagaimanapun, pembangunan ini juga demi pengembangan Kota Malang lebih baik lagi kedepannya. Selain bisa jadi indah dan nyaman, juga sekaligus meningkatkan perekonomian Kota Malang juga,'' pungkasnya.
Sebagai informasi, pembangunan Kayutangan Heritage ini merupakan program dari Kementrian PUPR bertajuk Kotaku. Kawasan Kayutangan ini nantinya akan disulap sehingga mirip kawasan Braga di Bandung atau Malioboro di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Ditargetkan, proyek senilai Rp 24 miliar ini rampung pada Februari 2020 mendatang.