Cara Merawat Mobil Kuno ala Komunitas Euro Retro Enthusiast Malang

Konten Media Partner
25 Juli 2019 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komunitas Euro Retro Enthusiast Korwil Malang di Jalan Ijen, Kota Malang, beberapa waktu lalu.
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas Euro Retro Enthusiast Korwil Malang di Jalan Ijen, Kota Malang, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID- Bernilai seni tinggi, menjadi alasan banyak munculnya komunitas penikmat mobil Eropa. Mobil tua yang dipoles dengan baik, bisa disulap menjadi indah, bahkan berfungsi dengan baik untuk kendaraan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Salah satu komunitas pecinta mobil Eropa kuno yang unik dari Kota Malang adalah Komunitas Euro Retro Enthusiast Korwil Malang. Para anggota dari komunitas ini mengoleksi beragam jenis mobil-mobil kuno yang mulai jarang ditemui di jalanan.
Perjuangan Memperoleh Mobil Eropa Kuno
Usaha untuk mencari dan membeli mobil Eropa tahun keluaran lama ini gampang-gampang susah. Sebab, harga satu mobil Eropa kuno layak pakai dipatok ratusan juta. Bahkan mobil kuno kondisi mati yang tak bisa digunakan pun harganya selangit.
Salah satu anggota Euro Retro Enthusiast Korwil Malang sekaligus pemilik mobil Volkswagen (VW) Kodok, Andik Yustono, mengatakan ia memiliki mobil keluaran tahun 1961 dengan restorasi, yakni membangun kembali dari awal hingga terlihat seperti baru dan dibuat se-original mungkin seperti keluaran pabrik.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk mobil yang ini (VW Kodok '61), awalnya dulu saya restorasi. Dan dulu kondisi bahan awal itu saya dapat 'bahan' harga Rp 25 juta," kata Andik, sembari menunjuk mobil VW berwarna putih tulang.
Saat itu, tentu saja kondisi mobil yang ia beli tidak layak digunakan. Kondisi mesin mati, bodi mobil berkarat, dan banyak cat yang terkelupas.
"Jadi mulai ganti gear box, mengecat ulang, dan mesin saat itu jelas turun total. Kemudian juga setirnya," imbuhnya. Ia menjelaskan bahwa harga untuk restorasi bisa mencapai empat kali lipat dari harga bahan.
Mobil-mobil dari komunitas Euro Retro Enthusiast Korwil Malang.
"Kondisi bahan waktu itu dapat Rp 25 juta. Kalau sekarang sudah habis 4 kalinya beli. Jadi Rp 100 juta itu hanya untuk restorasinya saja. Kalau ditotal semua ya jadi Rp 125 juta," bebernya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, restorasi mobil tersebut juga membutuhkan waktu yang lama. Sebab, selain harga suku cadang yang mahal, mencarinya juga butuh perjuangan.
"Jadi saya beli itu sekitar tahun 2013, dan selesai restorasi itu baru tahun 2016. Sebab saya membangunnya sedikit demi sedikit dan melihat kebutuhan yang lain," kata Andik.
Disinggung soal kesulitan untuk mencari suku cadang, Andik mengaku tak mengalami kesulitan.
"Kalau zaman dulu mungkin memang susah. Tapi sekarang tinggal buka internet. Yang penting ada uang, ya biasanya ada barang," ujarnya sembari tertawa.
Selain belanja online, ia juga mengandalkan teman-teman komunitas untuk mencari suku cadang dengan harga miring alias 'harga teman'.
Tak hanya bercerita soal perjuangan mendapatkan mobil kuno Eropa, komunitas ini juga berbagi tips cara merawat mobil kuno tersebut.
ADVERTISEMENT
Perawatan Paling Baik adalah Rutin Ganti Oli
Terkait perawatan mobil-mobil Eropa kuno tersebut, cara terbaik adalah rutin dalam penggantian oli. Hal itu diungkapkan oleh salah seorang anggota Euro Retro Enthusiast dan juga pemilik mobil Citroen tahun 1968, Mochamad Subaktiono.
"Yang penting dalam perawatan itu mengganti oli. Itu menurut saya paling vital. Misalnya filter oli itu juga harus diganti jika sudah di atas 10 ribu km," kata pria yang akrab disapa Bekti tersebut.
Sedangkan untuk oli, ia merekomendasikan untuk menggantinya setiap 5 kilometer. "Jadi untuk penggantian ini semakin cepat semakin baik," ujarnya.
Selain itu, ia menerangkan bahwa mobilnya juga jarang dipakai untuk bepergian jarak jauh.
"Jadi mobil saya ini memang untuk hobi. Sehingga jarang untuk harian. Sehari-hari saya pakai Mercedes Benz jenis Boxer tahun 1986, dan juga Suzuki jenis wagon," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Bekti, Koordinator Euro Retro Enthusiast Malang, Aditya Dhany, juga setuju jika rutin mengganti oli adalah salah satu poin yang utama dalam perawatan mobil Eropa kuno.
"Sebenarnya sama seperti mobil lain, yang penting adalah perawatan dan servis rutin seperti mengganti oli. Jadi sebenarnya tidak ada perbedaan untuk mobil Eropa," kata Dhany, yang memiliki mobil Mercedes-Benz Tiger keluaran tahun 1981 itu.
Ia juga menerangkan asal rutin melakukan perawatan, semuanya aman.
"Saya kira semua sama untuk mobil Eropa, mobil Jepang, atau mobil Amerika," ujarnya.
Reporter: Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq
Foto: Gigih Mazda dan Euro Retro Enthusiast