Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Catatan Perjalanan Rektor UIN Malang di Belanda
11 Juni 2022 13:18 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Hadiri Forum 3rd Biennal International Conference on Reimagining Religion and Values in Time of (Societal) Crisis

Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang, Prof Dr M Zainuddin MA menghadiri Forum 3rd Biennal International Conference on Reimagining Religion and Values in Time of (Societal) Crisis yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda.
ADVERTISEMENT
Rektor kampus berlogo Ulul Albab ini, mendapat kesempatan menjadi reviewer di forum internasional yang berlangsung pada 8-9 Juni 2022.
Berangkat dari Surabaya, Zainuddin tiba di Bandara Schiphol pada Rabu (8/6/2022).
"Begitu tiba di Bandara Schipol, saya sudah dijemput oleh Mas Syafii salah satu panitia penyelenggara yang asli Madura itu, untuk langsung menuju tempat konferensi dan mengikuti season pertama," paparnya.
Delegasi UIN Malang yang turut hadir bersama Zainuddin yakni Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Dr Issraqunnajah; Wakil Direktur Bidang Akademik Pascasarjana, Drs Basri PhD; Dekan Fakultas Saintek, Dr Sri Harini MSi; Guru Besar dan Anggota Senat, Prof Dr Hj Tutik Hamidah MAg; serta Dosen FITK sekaligus kandidat PhD di Universitas di Belanda, Jamilah MA.
ADVERTISEMENT
Konferensi pertama diselenggarakan di kampus Frej Uniersitet, salah satu kampus ternama di Belanda.
Menurut Zainuddin, forum tersebut berlangsung hangat dan ada banyak peserta yang datang dari berbagai utusan perguruan tinggi Indonesia.
"Setelah selesai sesi pertama, pada malam hari bersama tim dari UIN Malang menuju hotel Ibis dengan tram. Jarak tempat konferensi dengan Den Haag tempat kami menginap lumayan jauh," sambungnya.
Di hari kedua, agenda dilanjutkan dengan Expert Meeting dengan Nuffic dan kedutaan di Belanda yang berlangsung di gereja ternama di Den Haag.
Nuffic atau The Netherlands Organisation for International Cooperation in Higher Education merupakan sebuah organisasi independen non-profit yang berbasis di Den Haag, Belanda.
Selain Expert Meeting, ada pula Interfaith Dialogue dengan narasumber perwakilan Netherland Support Education of Indonesia, Peter Van Tuijl; PBNU Indonesia, Ulil Abshar Abdalla; Rektor UIN Padang, Prof Martin K PhD; Adikbud Belanda, DR Din Wahid; dan Rektor UIN Malang, Prof Dr M Zainuddin MA.
ADVERTISEMENT
"Dalam pertemuan tersebut, dibincang berbagai hal, terutama menyangkut Islam Indonesia, baik sosial, budaya, dan khususnya perkembangan pendidikan madrasah dan pesantren dan pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Masing-masing menyampaikan orasinya dan dilanjutkan dengan dialog yang intens dari beberapa ekspert, termasuk dari Belanda," papar Zainuddin.
Kegiatan juga diwarnai dengan agenda 7th Indonesia-The Netherlands Interfaith Dialogue yang dipandu oleh dua moderator dari Indonesia dan Belanda. Serta narasumber dari berbagai perwakilan setiap negara, termasuk para expert dunia dari berbagai bidang keilmuan, seperti Prof Farid Al-Attas dari NUS National University of Singapura.
"Dalam dialog tersebut dibahas banyak tentang hubungan Indonesia-Belanda dari aspek kerja sama dan dialog antar agama, termasuk diselipkan peringatan singkat akan mendiang Prof Karel Stenbring dengan dibacakan riwayat hidup dan perannya sebagai seorang Islamisis, khususnya Indonesian Islam," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ditambahkan Zainuddin, setelah banyaknya agenda, UIN Malang bersama delegasi lainnya juga dijamu makan malam di rumah dinas Duta Besar Indonesia untuk Belanda.
Sebelum makan malam dimulai, ada sambutan baik dari Dubes RI, HE Mayerfas; Menko Polhukam, Prof Dr Mohammad Mahfud MD; dan perwakilan dari Nuffic Neso Peter Van Tuijl.
Dalam sambutannya, mereka saling menyampaikan terima kasih atas kerja samanya (Belanda-Indonesia) dalam berbagai bidang, utamanya pendidikan.
"Pak Mahfud juga menyampaikan sekilas tentang sejarah dan semangat juang para tokoh organisasi Islam Indonesia (Muhammadiyah-NU) dalam kemerdekaan dan kelangsungan hidup bangsa Indonsesia dan berharap peran tersebut dapat diteruskan oleh generasi berikutnya. Maka Islam moderat harus menjadi pilihannya" tukas dia.
Dalam acara makan malam itu turut disuguhkan beberapa pertunjukan seni, di antaranya seni tari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Setelah makan malam bersama selesai, delegasi UIN Malang kembali ke hotel untuk melanjutkan agenda keesokan hari (10/6/2022).
"Hari Jumat, 10 Juni 2022, kita melanjutkan kegiatan di Masjid al-Ikhlas untuk menunaikan shalat jumat dan memberikan ceramah di masjid tersebut," tutupnya.(ads)