Cerita Atlet Kota Malang Raih Medali di PON Papua: Dari Cedera hingga Diremehkan

Konten Media Partner
28 Oktober 2021 11:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Cerita Para Atlet Kota Malang Peraih Emas PON XX Papua
Atlet Kota Malang peraih medali di PON XX Papua. Foto: M Sholeh
MALANG - Provinsi Jawa Timur (Jatim) menempati peringkat ketiga klasemen perolehan medali PON XX Papua dengan meraih 110 medali emas, 89 perak, dan 88 perunggu.
ADVERTISEMENT
Dari 286 medali tersebut, puluhan di antaranya diraih oleh atlet dari Kota Malang. Ada nama Yossy Aditya Nugraha, Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi, Atjong Tio, dan lainnya.
Para atlet yang turun bertanding sejak awal memang sudah bersemangat. Namun untuk meraih medali tersebut, tentunya tidak mudah karena harus menghadapi lawan-lawan kuat dari daerah kontestan lainnya.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyerahkan hadiah kepada atlet Kota Malang peraih medali di PON XX Papua. Foto: M Sholeh
Pemerintah Kota (Pemkot) Malangpun memberikan hadiah bagi para jawara tersebut di Balai Kota Malang, pada Senin (25/10/2021).
Yossy Aditya Nugraha menyumbangkan dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu untuk Provinsi Jawa Timur. Sejak awal Yossy memang diunggulkan memborong medali dari cabang olahraga (cabor) sepatu roda.
“Saya berjuang di PON ingin membanggakan orang tua, keluarga, dan orang-orang sekitar. Makanya saya benar-benar mempersiapkan baik fisik, mental, dan niat utama,” kata mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) tersebut.
ads
Remaja berumur 20 tahun tersebut menceritakan, dirinya sempat kaget dengan cuaca dan lapangan baru di Papua. Yossypun berusaha secepat mungkin melakukan adaptasi. Namun sayang, dia belum bisa mengendalikan faktor yang menjadi masalah. Karena bukan tidak mungkin, empat medali emas bisa dia raih.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya saya mungkin bisa mendapatkan empat medali emas, tapi ada faktor masalah seperti adaptasi lapangan. Sehingga saya hanya dapat dua emas saja,” jelasnya.
Namun capaian tersebut membuatnya senang dan bahagia. Apalagi sejak awal, orang tua, keluarga, teman, hingga Pemkot Malang memberikan dukungan dan motivasi kepadanya. Dirinya pun mantap menatap prestasi di PON XX Papua.
“Dari Pemkot Malang juga memberikan dukungan moral, semangat, hingga doa. Kami juga dapat uang saku dan apresiasi dari Wali Kota Malang,” kata remaja kelahiran tahun 2000 itu.
Sementara itu, Atjong Tio Purwanto, peraih medali emas cabor atletik di PON XX Papua ini mengapresiasi dukungan moril dan materil dari Pemkot Malang kepada atlet jawara.
Tidak hanya itu, apresiasi dari warga Kota Malang secara umum yang menjadikannya bersemangat dalam setiap pertandingan.
ADVERTISEMENT
Atjong sendiri sudah meraih banyak prestasi di kancah nasional hingga internasional. Pasukan TNI ini pernah meraih medali emas atletik Sea Games 2017 dan prestasi bergengsi lainnya. Namun untuk menjadi jawara di Papua, Atjong mengaku tidak mudah. Pasalnya, kondisi tubuhnya sedang tidak prima. Atjong baru pulih dari cedera kaki kanan sejak 2019 lalu.
“Walaupun cedera, dukungan orang-orang terdekat banyak sekali berdatangan. Ini yang mempermudah langkah saya karena saya juga tidak mau mengecewakan mereka,” kata pria kelahiran 17 Oktober 1992 tersebut.
Sejak menjadi atlet, Atjong memang selalu ingin membanggakan dan mengharumkan nama daerahnya. Meskipun dia mengaku, tidak pernah menargetkan apapun dalam setiap pertandingan. Atjong hanya terus berlatih dan memaksa kemampuannya tampil maksimal saat bertanding.
ADVERTISEMENT
“Jadi ketika saya sudah paksa maksimal di latihan, saat bertanding itu sudah bukan beban. Memang pertandingan itu yang saya tunggu. Jadi saya bertanding, menikmatinya. Walaupun di Papua cuacanya panas,” ujarnya.
Berbeda dengan Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi. Dia baru pertama kali bertanding di ajang olahraga paling bergengsi di tanah air, yakni PON. Siswi SMAN 4 Malang ini langsung menunjukkan kelasnya. Izzy membawa pulang dua medali emas dan satu perunggu dari cabor renang di PON XX Papua.
“Tentu saya senang bisa dapat tiga medali karena saya sempat diremehkan orang,” kata dara yang tinggal di Kecamatan Kedungkandang tersebut.
Izzy merupakan salah satu kontestan muda di PON XX Papua. Umurnya masih 16 tahun. Meski begitu, pelatih sudah menargetkan dirinya untuk meraih medali. Tentu menurutnya, karena pelatih paham kemampuan perenang asal Kota Malang ini.
ADVERTISEMENT
“Saya suka renang karena melihat kakak saya yang juga atlet renang. Saya mau ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang mendukung para atletnya,” tandasnya.
Melihat prestasi anak muda Kota Malang ini, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menyampaikan terima kasih kepada para atlet yang mengharumkan nama Kota Malang dan Jawa Timur di PON XX Papua. Pihaknya juga memberikan bonus kepada para jawara tersebut.
“Pemkot Malang akan terus mendukung dan mendorong potensi atlet Kota Malang untuk bisa berprestasi,” pungkasnya.(ads)