Cikal Bakal Kopi Robusta di Indonesia Berasal dari Desa Harjokuncaran, Malang

Konten Media Partner
21 Mei 2022 21:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Kebun Percobaan Sumber Asin Puslitkoka di Desa Harjokuncaran. Foto: Aisyah Nawangsari
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kebun Percobaan Sumber Asin Puslitkoka di Desa Harjokuncaran. Foto: Aisyah Nawangsari
ADVERTISEMENT
MALANG - Cikal bakal kopi robusta di Indonesia berasal dari Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dijelaskan oleh Ari Wahono, Pejabat Sementara (PJS) Kasubag Kebun Percobaan Sumber Asin, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka), saat ditemui Tugu Malang ID, di kantornya yang berada di Desa Harjokuncaran.
Dia menjelaskan, kopi bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan tanaman introduksi dari Amerika Selatan dan Afrika. Bangsa Belanda yang menjajah Indonesia kala itu mencoba membudidayakan kopi di tanah jajahannya ini.
PJS Kasubag Kebun Percobaan Sumber Asin, Ari Wahono (kiri) dan Mandor Besar Kebun Percobaan Sumber Asin, Gito Nugraha (kanan). Foto: Aisyah Nawangsari
Menurutnya, bangsa Belanda awalnya mencoba kopi liberika dan kopi arabika. Namun kedua jenis kopi tersebut sangat rentan terkena karat daun.
"Kemudian dikembangkan kopi robusta itu," jelasnya.
Tanaman kopi robusta sendiri memang lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan jenis kopi lainnya. Tak heran jika tanaman ini kini mendominasi kebun kopi yang ada di Indonesia. "Secara nasional, 70 persen kebun kopi berjenis robusta," kata Ari.
Sebagian kebun kopi milik Puslitkoka yang berada di pintu masuk. Foto: Aisyah Nawangsari
Kopi robusta dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia. Sebelum dibudidaya, tanaman kopi ini diteliti dan dikembangkan terlebih dahulu di Puslitkoka yang saat itu masih bernama Besoekisch Proefstation. Lembaga yang berdiri di tahun 1911 ini, memang khusus bergerak di bidang penelitian untuk tanaman kopi dan coklat.
ADVERTISEMENT
"Kebun percobaan ini yang menghasilkan nomor-nomor yang tersebar di beberapa wilayah. Dulu memang risetnya di sini oleh orang-orang Belanda," tutur Ari.
Senada dengan Ari, Mandor Besar Kebun Percobaan Sumber Asin Puslitkoka, Gito Nugraha juga mengatakan bahwa penanaman kopi robusta pertama kali dilakukan di Desa Harjokuncaran.
"Namun awal pengembangannya di Jember," katanya.
Puslitkoka sendiri memiliki kantor pusat di Jember, sementara kantor dan kebun yang berada di Desa Harjokucaran merupakan salah satu cabangnya.
Kopi robusta memang pertama kali dibudidayakan di Kebun Percobaan Sumber Asin. Namun kebanyakan orang mengenalnya sebagai Kopi Jember, karena kantor pusatnya berada di Jember.
"Jadi pengembangannya di Jember, terus ditanamnya di sini, terus disebarluaskan," papar Gito.
Hingga saat ini, Puslitkoka masih terus konsisten melakukan penelitian untuk mencari bibit varietas unggul yang bisa menguntungkan para petani.
ADVERTISEMENT
Bahkan, lahan seluas 104.17 hektare yang ada di Desa Harjokuncaran hanya ditanami kopi dan coklat untuk tujuan penelitian sehingga tak hanya kopi robusta pertama saja yang berasal dari sini. Banyak bibit kopi dan coklat yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia berasal dari Desa Harjokuncaran.