Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Cokelat Klasik, Cafe yang Sudah Jadi Destinasi Wisata di Malang
25 Oktober 2019 18:57 WIB
ADVERTISEMENT
Malang sudah menjadi salah satu destinasi favorit di Indonesia. Daerah mungil ini, mempunyai banyak tempat wisata, baik wisata alam dan wisata buatan.
ADVERTISEMENT
Tapi, wisata yang tak kalah menggoda selera di tempat ini adalah wisata kuliner. Bagi Anda yang sedang berwisata ke Malang, tampaknya perlu berkunjumg ke cafe yang sedang nge-hits di Malang yakni Cokelat Klasik Cafe.
Cokelat Klasik Cafe mempunyai konsep dan desain tersendiri. Dari total delapan cafe, semuanya konsep-nya berbeda-beda. Mulai dari konsep mountain di Jalan Joyo Agung, Kota Malang, konsep riverside di Jalan Terusan Sulfat, Kota Malang, Garden City di Jalan Dieng, Kota Malang, Garden City di Jalan Borobudur, Kota Batu dan Jalan Mayjen sungkono kav.3, serta mini kafe di kediri dan Jalan Sukarno Hatta Kota Malang.
Cokelat klasik muncul ditengah hiruk-pikuk bisnis kuliner di Kota Malang. Berdiri pada tahun 2012, Cokelat Klasik menjadi satu-satunya kedai minuman yang menawarkan produknya yang berbasis real dark chocolate.
ADVERTISEMENT
Martalinda Basuki, Founder Cokelat Klasik yang saat ini berdomisili di Kota Malang mengatakan, usahanya dimulai pada tanggal 6 Oktober 2012 di seberang gedung KPRI Universitas Brawijaya berupa gerobak kecil. Ia mengatakan, sebelumnya cokelat klasik berdiri di kampung Inggris, Pare pada tahun 2011, namun gulung tikar.
“Karena penasaran maka aku coba buka lagi gerobakan di Kota Malang. Lambat laun aku penasaran bagaimana dengan konsep café dan manajerialnya,” ucapnya.
Pada tahun 2015, Wanita yang kerap disapa Mbak Lala ini membuka Cokelat Klasik Cafe di Jalan Raya Joyo Agung, Kota Malang. Dengan adanya pertanyaan dan masukan dari konsumen Cokelat Klasik kemudian menyuguhkan makanan ringan seperti french fries, sosis dan naget. Awalnya, hanya menyuguhkan menu minuman saja.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Cokelat Klasik sudah tersebar di seluruh Indonesia, kesuksesannya dibuktikan dengan total lebih dari 300 kedai gerobakan dan 8 cafe.
“Perkembangan ini dibarengi dengan konsep kemitraan yang kami tawarkan. Saat ini kami memiliki lebih dari 300 gerobakan yang tersebar di seluruh Indonesia dan 8 cafe yang tersebar di Malang Raya,” kata wanita kelahiran Jayapura, 13 Maret 1991.
Yang membedakan cokelat klasik dengan cafe, selain menawarkan varian menu minuman dengan basis real dark chocolate, cafe juga menawarkan berbagai macam menu makanan yang tersedia baik menu tradisional hingga menu “kebarat-baratan”. Hal ini menghasilkan pasar Cokelat Klasik yang tidak hanya para remaja dan mahasiswa saja namun juga keluarga. Untuk harga juga sangat
ADVERTISEMENT
"Dengan suasanya café dan varian menu yang bermacam-macam, cokelat klasik saat ini didatangi oleh berbagai macam pangsa pasar. Café yang nyaman dijadikan tempat berkumpul semua orang” imbuhnya.
Walaupun digadang sebagai destinasi kuliner, Cokelat Klasik tidak hanya memberikan menu yang berbeda namun juga menawarkan tempat yang dapat memberikan ketenangan dan relaksasi.
“Saat ini kita hidup dikelilingin dengan dinding, di perumahan maupun di kantor. Maka dari itu, cokelat klasik memberikan tempat dengan suasana alam dengan harapan dapat memberikan efek relaksasi dengan suasanya yang tenang, fresh, garden, dan alami kepada konsumennya” imbuh wanita lulusan Ilmu Administrasi Publik Universitas Brawijaya ini.
Untuk harga juga cukup murah, yakni mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 40.000. So, tunggu apalagi, mari berkunjung. (ads).
ADVERTISEMENT
Penulis: Raisa Hashina Rosalini
Editor : Irham Thoriq