Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
MALANG - Selama pandemi COVID-19, tren hobi memelihara ikan hias jenis cupang meningkat. Corak dan warna-warni dari sisik ikan cupang ini memang menjadi daya tarik tersendiri. Sebab itu, perlu ketelatenan dan kiat perawatan khusus untuk mempertahankan keindahan warna ikan cupang.
ADVERTISEMENT
Seperti dikatakan salah satu breeder ikan cupang asal Malang, Rifky Edgar (28), bahwa perlu kiat-kiat tertentu dalam menjaga warna dan bentuk ikan cupang.
Kunci terpenting dari semuanya, menurut Edgar, adalah menjaga kualitas air. Air dalam wadah atau toples ikan hendaknya rutin diganti seminggu 2 kali.
Sebelum itu, kualitas air yang cocok untuk habitat ikan cupang adalah air (direkomendasikan air sumur) yang sudah diendapkan selama 2-3 hari. "Kalau tidak ada, pakai air PDAM juga gak papa, juga diendapkan dulu selama 2-3 hari,'' tuturnya, pada Minggu (6/12/2020).
Setelah itu, lanjut Edgar, air endapan itu sebaiknya dikasih garam guna membunuh bakteri di tubuh ikan sekaligus menjaga suhu air lebih hangat.
Untuk menjaga ph air, Edgar menaruh daun ketapang di dalam air wadah ikan. ''Juga bisa, dicampur dengan air fermentasi selama 3 hari dari daun ketapang dan garam,'' imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Tips kedua, lanjut dia, kuncinya ada pakan. Pakan yang baik adalah pakan yang hidup. Karena sangat berpengaruh terhadap proses mutasi warna hingga ukuran tubuh ikan. "Kalau saya, biasanya kasih jentik nyamuk, cacing sutra, cacing darah, dan kutu air. Sehari satu kali aja, rutin,'' bebernya.
Untuk perawatan tambahan, saran dia, sebaiknya pengkoleksi cupang juga wajib menyediakan obat baik obat kuning maupun obat biru agar ikan terhindar dari penyakit.
Dengan ulet melakoni sejumlah kiat dan tips perawatan itu, Edgar yang memulai breeding (beternak) ikan cupang sejak September 2020 ini, mampu mengembangbiakkan ikan cupang berbagai jenis. Sekali panen, dia mampu menghasilkan sekitar 70-80 ekor.
Kini, dia mulai menuai buahnya, sukses menjalankan bisnis ikan hias cupangnya lewat akun Instagram @cupangedan_mlg. Seminggu sekali, dia bisa saja melakukan jual beli cupang lewat sistem lelang. Konsumennya pun beragam, tak hanya seputaran Malang, tapi juga merambah Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
''Kalau jual offline, termurah ada jenis fancy itu hanya Rp 35 ribu saja. Kalau yang termahal itu ada jenis koi multi galaxy bisa sampai Rp 350 ribu. Kalau lewat sistem lelang jelas harganya terjangkau, tapi juga bisa jadi lebih tinggi,'' pungkasnya.