Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
MALANG - Blunder Bupati Malang dangdutan mencapai puncaknya. Setelah berhari-hari menjadi trending, Bupati Malang, Muhammad Sanusi, akhirnya mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
ADVERTISEMENT
"Perbuatan ketika dianggap salah ya tidak perlu diulangi, dan tidak mengerjakan lagi," ujarnya, usai rapat paripurna di Kantor DPRD Kabupaten Malang, pada Senin (10/8/2020).
Sanusi menceritakan, alasan dirinya menyanyi adalah untuk mengobati kangen para pelaku industri hiburan tersebut.
"Cuman itu harus utuh, bahwa kegiatan electone itu setelah acara selesai. Terus dari temen-temen suruh nyobak electone. Saya hanya menyenangkan mereka yang minta," terangnya.
"Karena para player dan para penyanyi sudah lama rindu ingin bermain dan pentas di panggung itu," sambungnya.
Menurut Sanusi, ada banyak seniman yang terdampak serius akibat pandemi COVID-19 ini. "Bahkan ada keluarga para seniman itu yang keluarganya berantakan gara-gara persoalan ekonomi mereka. Udah gak kerja dari Maret sampai sekarang," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, dia berharap jika blundernya kali ini tidak dipolitisasi. "Silahkan yang mau melihat secara utuh atau secara parsial, tapi yang jelas jangan dibungkus dalam kepentingan politik," jelasnya.
"Lihatlah secara utuh bagaimana nasib seniman, tukang terop, pekerja sound system dan player electone itu. Coba berfikir ke sana, karena COVID-19 gak ada yang tau," ajaknya.
Terakhir, alumni UIN Malang ini berharap, agar nantinya ada inovasi yang dapat menyelamatkan hidup para seniman ini.
"Maka, seharusnya nanti ada terobosan-terobosan supaya ekonomi tetap jalan. Kita prioritaskan nyawa manusia, tapi jangan dilupakan perkonomian yang jadi tulang punggung kehidupan masyarakat," tutupnya.