Konten Media Partner

Dialog Nasional Unikama, Wakil Gubernur Jatim: Pancasila Basis Ideologi Kita

23 Juni 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, saat memberikan arahan dalam dialog nasional Unikama. Foto: tangkapan layar
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, saat memberikan arahan dalam dialog nasional Unikama. Foto: tangkapan layar
ADVERTISEMENT
MALANG - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak mengatakan Pancasila merupakan sebuah basis ideologi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dan tidak lepas dari aspek karakter building suatu bangsa.
ADVERTISEMENT
Gagasan itu disampaikan Emil Dardak, sapaannya, dalam agenda dialog nasional bertajuk 'Pembasisan Pancasila di Era Disrupsi Melalui Nation and Character Building' yang berlangsung di Aula Sarwakirti Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), pada Rabu (22/6/2022).
Menurut pria yang hadir secara daring itu, Pancasila juga berkaitan dengan ideologi ekonomi yang terjadi saat ini. Misal, adanya pilihan dilematis antara membuka ekonomi bagi perkembangan industri baru seperti pembukaan cabang minimarket dan dampaknya pada pasar tradisional.
Suasana penyelenggaraan dialog nasional bertajuk 'Pembasisan Pancasila di Era Disrupsi Melalui Nation and Character Building'. Foto: Feni Yusnia
"Atau bagaimana kita beralih dengan sistem kendaraan umum dengan aplikasi kendaraan. Ini menjadi benturan antara progres kemajuan dengan dampaknya pada ekonomi masyarakat," kata Emil.
Sebab itu, kata dia, dibutuhkan sebuah tahapan yang memumpuni untuk mengambil satu keputusan terbaik. Antara membatasi diri dengan konsekuensi akan ketinggalan atau sebaliknya. Maju dan melindungi mereka yang terdampak.
ADVERTISEMENT
"Ini menguji keputusan kita bersama sebagai masyarakat. Apakah kita akan ikut membatasi diri? Karena hal ini sangat penting dan harus ditanamkan," jelasnya.
Poster dialog nasional yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Unikama. Foto: dok
Sebab itu, ia mendorong generasi muda khususnya untuk menggali sebanyak mungkin studi kasus disrupsi yang sudah terjadi dan bagaimana dampaknya pada karakter pembangunan bangsa, seperti liberalisasi informasi.
"Maka bagaimana kita menyikapi banyak sekali disrupsi yang terjadi dan berdampak pada karakter building nation kita, sehingga kita perlu meningkatkan pemikiran pada era disrupsi ini," terangnya.
Staf Khusus Bidang Hukum dan Kerjasama Internasional, Kementerian PMK, Dr Rohman Budijanto SH MH menambahkan bahwa tantangan saat ini adalah globalisasi dan kehadiran revolusi industri.
Terlebih, disrupsi nyata ditandai dengan perkembangan dunia digital yang tidak masuk ranah pribadi. "Hal ini sangat berbahaya dan dapat mengancam budaya bangsa. Apalagi, mentalitas ini juga belum terbangun sesuai nilai Pancasila," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, tambah Rohman, perlunya kolaborasi sesuai sila ketiga dengan menguatkan iklim nasional dalam berbagai aspek. di antaranya dengan revolusi mental yang telah dicanangkan pemerintah, integritas, hingga gotong royong.
"Sehingga terwujud bangsa yang berdaulat, berdikari, dan berkiprah berdasar Pancasila," tuturnya.
Di sisi lain, Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni Unikama, Dr H Sudi Dul Aji MSi menjelaskan bahwa ideologi ekonomi menjadi pembahasan yang menarik dalam agenda ini. Apalagi, dalam ideologi Pancasila juga terdapat banyak hal yang harus diselesaikan.
"Seperti adanya karakter yang harus dibangun di era disrupsi ini. Maka, ada dialog ini diharapkan dapat diperoleh tinjauan dari berbagai sudut pandang narasumber, seperti aspek ekonomi dari kementerian, pemerintah, BPIP, hingga budayawan," kata Sudi Dul.
ADVERTISEMENT
Paling tidak, imbuhnya, adanya penanaman nasionalisme dan karakter yang penting untuk ditekankan bagi mahasiswa. "Kalau tidak dijalankan akan ada situasi yang tidak baik," tukasnya.
Diketahui, kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet Trisakti Gardapati Unikama ini, melibatkan mahasiswa hingga dosen dari berbagai perguruan tinggi.
Dalam kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini, juga turut menghadirkan beberapa pemateri, di antaranya Sekretaris Kepala BPIP, Achmad Uzair Fauzan; Staf Ahli Gubernur Jatim Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Joko Irianto; serta Budayawan Jatim, Ki Cokro Wibowo.(ads)