Didapur Malang, Aplikasi Belanja Sayur Tanpa Harus Keluar Rumah

Konten Media Partner
14 September 2020 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Didapur Malang. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Didapur Malang. Foto: dok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Anjuran pemerintah untuk tetap di rumah selama masa pandemi, membuat sejumlah pemuda di Kota Malang melakukan berbagai terobosan bisnis. Satu diantaranya yakni munculnya aplikasi untuk memenuhi kebutuhan belanja sayur-mayur dan sembako secara online: Didapur Malang.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini baru saja lahir di tengah badai pandemi. Tepatnya pada 26 Juni 2020 lalu. Diinisiasi anak-anak muda yang rata-rata merupakan alumnus UIN Malang. Mereka berangkat dari cara memenuhi kebutuhan pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok, namun terganjal anjuran protokol pencegahan COVID-19.
''Saat itukan anjuran pemerintah untuk #stayathome lagi gencar-gencarnya. Tapi di satu sisi kebutuhan pokok di rumah tetap harus dipenuhi. Menjembatani itu, kami buat aplikasi ini sebagai solusinya, belanja tanpa harus ke luar rumah,'' ujar General Manager Didapur Malang, Sholehuddin Ahmad, pada Senin (14/9/2020).
General Manager Didapur Malang, Sholehuddin Ahmad, menunjukkan aplikasi belanja onlinenya. Foto: dok
Dalam aplikasi ini, menyediakan banyak kebutuhan pokok. Utamanya kebutuhan dapur seperti sayur-mayur, sembako, ayam, daging, ikan, bumbu dapur, hingga buah-buahan.
Menariknya, produk yang dijual sudah dikemas dengan plastik wrap. ''Dijamin segar, fresh dan higienis,'' jamin pria yang akrab disapa Udin ini.
ADVERTISEMENT
Soal harga, kata Udin, dirasa cukup bersaing karena memiliki rate harga di bawah pasaran supermarket.
Bermain di pasar menengah, Udin menjamin produk sembako yang dijajakannya telah melewati proses sortir, uji kualitas kontrol, hingga pengemasan yang ketat.
''Memang kita agak mahal sedikit dibanding di pasar tradisional. Rate harga kita memang main di middle (menengah). Karena ada kualitas yang kami jaga,'' katanya.
Kedepan, pihaknya berencana menjalin kerjasama langsung dengan petani sebagai tujuan memutus mata rantai distribusi makanan yang terlalu panjang.
Saat ini, pihaknya masih kesulitan karena harus beli putus ke petani dalam jumlah banyak.
''Kita masih belum mumpuni kalau beli borong sebanyak itu. Semoga cita-cita memutus rantai tengkulak ini bisa terwujud kedepannya,'' harapnya.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, Didapur Malang membuka kesempatan luas bagi para petani untuk bermitra dengan aplikasi ini.
Saat ini, pihaknya sedang menyasar perluasan area operasional ke luar Kota Malang. ''Proyeksinya sih ke Surabaya paling tidak,'' harapnya.
Hingga saat ini, kata Udin, aplikasi ini menuai respon positif di masyarakat. Terbukti dalam sehari, minimal ada 3-4 orderan masuk dengan rata-rata minimal order Rp 150-200 ribu.
Dalam operasinya, Didapur Malang juga tidak mematok minimal order. ''Biar hanya beli satu pack sayur, tetap akan kami antar,'' ujarnya.
Aplikasi ini terbilang ringan, hanya 4,4 MB saja. Dapat diunduh di Playstore. Anda bisa mudah dan leluasa memilih produk Didapur Malang sesuai keinginan. Termasuk, anda juga bebas menentukan slot waktu pengiriman sesuai kebutuhan. Ada 4 slot preorder yang disediakan mulai pagi hingga malam.
ADVERTISEMENT
''Mekanisme pembayaran Didapur juga fleksibel, kok. Bisa bayar di tempat juga bisa melalui transfer bisa rekening,'' tambahnya.
Udin mengatakan, kehadiran aplikasi ini diharapkan dapat mendukung upaya menekan laju penyebaran virus Sars-Cov-2 yang tak kunjung mereda. Sebab, beraktivitas di luar rumah saat ini masih berpotensi riskan untuk tertular.
''Semoga adanya aplikasi ini bisa memudahkan masyarakat membantu kebutuhan belanja mereka selama pandemi ini. Selain itu, juga berperan penting mendukung anjuran protokol kesehatan COVID-19 untuk #stayathome,'' tutupnya,