Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Diduga Kampanye Pilih Jokowi, Menristekdikti Dilaporkan Mahasiswa UB
8 April 2019 15:56 WIB
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID- Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) melaporkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang pada Kamis (4/4).
ADVERTISEMENT
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kota Malang, Hamdan Akbar Safara, mengatakan laporan tersebut berawal saat Nasir memberi kuliah umum mengenai kebijakan kementrian menghadapi era revolusi industri 4.0 di kampus UB pada Rabu (27/3).
Menurut pelapor, Nasir diduga mendukung salah satu Calon Presiden (Capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Saat itu, Nasir menunjukkan sebuah presentasi kepada peserta kuliah umum yang mengarah untuk mendukung pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.
Hamdan mengatakan pada hari berikutnya, Kamis (28/3), Bawaslu mendapat kiriman sebuah video yang berisi kuliah umum yang dilukan Menristekdikti.
"Memang video yang kami dapat pertama seperti olahan, bukan video yang langsung menunjukkan saat kuliah tamu itu berlangsung. Tapi ada potongan-potongan foto yang dijadikan satu, yang menggambarkan pemberian materi oleh Menristekdikti," ucap Hamdan, Senin (8/4).
Menurut penjelasan mahasiswa tersebut, kata Hamdan, Nasir meminta peserta kuliah umum untuk mengakses QR code atau barcode yang terdapat di layar slide presentasi. Ternyata kode itu akses menuju sebuah situs beralamat hebatdikti.com/indeks.html.
ADVERTISEMENT
"Semua yang hadir diminta untuk buka (QR code tersebut), termasuk jajaran pejabat teras kampus diminta untuk buka,” ujar Hamdan.
"Di dalamnya terdapat capaian-capaian Jokowi, ada beberapa slide yang mengarahkan untuk mengajak memilih Jokowi. Bahkan, di website tersebut juga terdapat hashtag 2019 pilih Jokowi," sambungnya.
Saat itu tidak semua peserta kuliah umum dapat mengakses situs tersebut, kemungkinan karena situs itu mengalami down karena diakses banyak orang secara bersamaan. "Karena barcode tersebut terkoneksi pada website, mungkin berbarengan banyak. Yang bisa mengakses hanya beberapa mahasiswa," kata Hamdan.
Hamdan menjelaskan Bawaslu Kota Malang masih mendalami masalah ini. Video yang didapat itu pun menjadi bukti awal untuk menangani laporan dugaan pelanggaran Pemilu ini. Kemudian pihaknya akan mengundang pihak yang bertanggungjawab atau pelaksana kegiatan tersebut, yaitu rektorat kampus UB.
ADVERTISEMENT
"Kami akan mengundang rektor atau wakil rektor 3. Nanti dimintai beberapa keterangan untuk penerusan unsur-unsur penguatan," ujar Hamdan.
Selain itu, Hamdan menyebut Bawaslu Kota Malang juga akan meminta bantuan Bawaslu Provinsi Jawa Timur untuk meneruskan ke Bawaslu pusat agar memeriksa Menristekdikti Mohamad Nasir ke Jakarta dalam waktu dekat.
"Hasilnya nanti akan diteruskan ke kami," ungkapnya.
Dia mengungkapkan belum bisa memastikan apakah kasus yang dilaporkan ini termasuk dalam dugaan pelanggaran kampanye. Sebab, kata Hamdan, untuk temuan awal yang didapatkan ada semacam hashtag 2019 pilih Jokowi.
"Namun, H+2 dari kegiatan, website tersebut masih bisa diakses namun beberapa unsur yang menguntungkan salah satu calon tidak ada, hashtag-nya hilang. Kita nanti akan butuh beberapa keterangan ahli untuk proses penyelidikan kalau memang masuk penyelidikan," tandas Hamdan.
ADVERTISEMENT
Reporter: Irham Thoriq