Konten Media Partner

Dipecat karena Pandemi, Kini Fadilatus Solicha Sukses Jadi Pengusaha Seblak

5 November 2020 17:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadilatus Solicha. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Fadilatus Solicha. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Jalan hidup seseorang memang tidak bisa ditebak. Hal inilah yang dialami Fadilatus Solicha, pemilik usaha Seblak Kering Karet Dua.
ADVERTISEMENT
Dara yang lahir pada 17 Januari 1996 ini bercerita, sebelumnya dia adalah seorang pegawai bioskop di Kota Malang. Namun, akibat Pandemi COVID-19, kontraknya tidak diperpanjang dan akhirnya harus menganggur.
"Dulu saya pernah kerja di bioskop Mandala XXI, dan karena dampak COVID-19 akhirnya kontrak saya gak diperpanjang," terangnya, pada Kamis (5/11/2020).
Dalam kondisi terpuruk, wanita yang akrab disapa Dila ini tidak mau menyerah. "Saya lalu banting setir buat berjualan seblak di outlet maupun online dan jualan daster online," ujarnya.
Alumni SMKN 4 Grafika Malang ini mengaku, tidak malu saat mulai berjualan seblak. "Saya memang suka berdagang seblak, karena bisa meraih keuntungan hasil kerja keras sendiri atau ide sendiri," bebernya.
"Juga bisa bermanfaat buat orang yang membutuhkan pekerjaan, menambah lapangan pekerjaan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Namun, dia mengaku tetap ada suka duka saat memulai usaha. "Dukanya saat orang komplain rasa tidak sesuai ekspektasi mereka. Ada juga customer yang PHP (Pemberi Harapan Palsu), dan segala macam," ungkapnya.
"Dan ada pengalaman yang lebih pahit saat antar krupuk seblak berkilo-kilo dan jatuh di jalan raya, lalu dilindas kendaraan yang lewat," kenangnya.
Meskipun memiliki banyak pengalaman pahit, tapi usaha kerasnya kini sudah membuahkan hasil. "Alhamdulillah sudah ada 3 untuk outlet atau toko di Kota Malang untuk krupuk seblak," ucapnya. Salah satu outletnya ada di Jalan Kyai Tamin 1C Nomor 40 Kota Malang.
Terakhir, Dila menawarkan masyarakat Malang untuk mencoba seblak buatannya. "Rasa yang mantap dan pedas tidak mengurangi rasa dan kualitas meskipun harga ramah di kantong itu yang penting," tutupnya.
ADVERTISEMENT