Konten Media Partner

Dishub Kota Malang Belajar dari Bogor soal Layanan Angkutan Umum

2 Januari 2022 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angkutan Kota (Angkot) di Kota Malang. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Angkutan Kota (Angkot) di Kota Malang. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang berencana akan menimba ilmu soal sistem pengelolaan angkutan umum yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan pengelolaan angkutan umum di Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Kepala Dishub Kota Malang, Heru Mulyono menjelaskan bahwa di 2022 ini, pihaknya akan melakukan studi ke Bogor terkait sistem pengelolaan angkutan umum.
"Di 2022 insya Allah kami akan bawa temen-temen angkutan yang sekiranya bisa kita rubah, kita ajak ke Bogor. Di Bogorkan dia berhasil melakukan by service transportation," ujarnya.
Angkutan Kota (Angkot) di Kota Malang. Foto: M Sholeh
Menurutnya, Bogor berhasil merombak sistem pengelolaan angkutan umum dengan mengganti tiga angkutan kota (angkot) menjadi satu minibus. Meski begitu, para pengemudi angkot menerima kebijakan itu.
"Di Bogorkan terkenal banyak mikrolet (angkot) juga, tapi dia (pengemudi) bisa menerima, meski mikrolet itu diganti dengan minibus. Jadi tiga mikrolet jadi satu minibus," jelasnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa angkutan umum di Bogor dikelola oleh paguyuban. Namun pengemudi angkutan umum tersebut mendapatkan subsidi BBM dari Pemerintah Kota Bogor.
ADVERTISEMENT
"Jadi itu dikelola paguyuban, ada subsidi per kilometernya. Sehingga nanti kita gak usah ngejar jumlah penumpang, yang penting muter terus. BBM sudah dibayar pemerintah, itu di Bogor. Makanya kami ingin belajar di Bogor," bebernya.
Heru mengungkapkan bahwa kondisi angkot di Kota Malang memang mengalami penurunan kepercayaan masyarakat lantaran pelayanan dan kondisi kendaraannya.
"Mohon maaf sekarangkan kepercayaan masyarakat masih di bawah yang kita harapkan. Itu dipengaruhi dua hal. Pertama ngetam (mangkal) nya terlalu lama, kedua adalah tergantung pada kondisi mikroletnya. Kita sebenarnya ada 25 jalur, tapi aktif 18 jalur," tandasnya.