Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Dosen Unikama Kembangkan Media Visualisasi Block Puzzle
24 Agustus 2021 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Akhmad Zaini menyatakan, pengumuman tersebut disampaikan pada 21 Agustus 2021 dan mendapatkan dana hibah sebesar Rp 75 juta. Dalam program ini, keduanya membuat alat visualisasi untuk perkuliahan bahasa pemrograman dalam bentuk block puzzle.
“Awalnya saya mendapatkan informasi program tersebut dari laman Kemdikbud. Setelah itu, saya dan juga Dosen dari Prodi Fisika Hestiningtyas Yuli Pratiwi, S.Pd., M.Pd., langsung menyusun proposal. Dalam program ini saya membuat alat visualisasi untuk perkuliahan bahasa pemrograman,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini bahasa pemrograman menjadi salah satu perkuliahan yang sulit untuk dipahami beberapa mahasiswa, lantaran harus mempelajari bahasa baru melalui Syntax yang rumit. Sedangkan, disaat yang bersamaan, mahasiswa juga harus mempelajari bagian logis dari pemrograman.
“Nantinya, alat visualisasi tersebut dikemas dalam bentuk puzzle. Sehingga saat mempelajari bahasa pemrograman, mahasiswa bisa banyak berfokus pada bagian logisnya, sementara untuk bagian syntax nya bisa dipermudah dalam bentuk visualisasi Block puzzle,” jelas dia
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ia berharap agar pengembangan media visualisasi Block Puzzle ini bisa dikembangkan menjadi alat untuk melatih cara berpikir komputasional pada tingkat anak-anak.
Diketahui, Teknologi Asistif merupakan pendanaan untuk mengembangkan alat / perangkat pembelajaran yang digunakan untuk membantu mahasiswa baik normal maupun yang berkebutuhan khusus agar mereka mudah dalam mengikuti perkuliahan.
Lebih jauh, ia juga menjabarkan proses hingga berhasil mendapatkan pendanaan tersebut. Adapun, untuk bisa lolos program ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Mulai dari membuat usulan proposal, perguruan tinggi pengusul harus memiliki akreditasi program studi minimal B dan AIPT terakreditasi, proposal diajukan atas nama perguruan tinggi dengan surat pengantar dari pimpinan perguruan tinggi, memiliki komitmen untuk melaksanakan program sampai tuntas dengan luaran yang ditargetkan. Termasuk, perguruan tinggi pengusul sangat disarankan menyediakan dana pendamping maupun fasilitasi..
ADVERTISEMENT
“Semoga juga bisa menjadi pemantik semangat dan menginspirasi dosen lain di Unikama agar dapat terus berinovasi menghasilkan media-media pembelajaran yang efektif terutama di masa pandemi ini yang sistem pembelajarannya dilakukan secara daring di tengah masa pandemi COVID-19 ini,” tandas dia (ads)