Konten Media Partner

DPRD Kota Batu Minta Pemkot Tata Ulang Saluran Drainase

17 Februari 2022 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cegah Banjir Susulan
Banjir bandang di Kota Batu beberapa waktu lalu. Foto: Ulul Azmy
MALANG - DPRD Kota Batu mendorong agar Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mengoptimalkan penataan saluran drainase untuk mencegah banjir di musim penghujan.
ADVERTISEMENT
Selain drainase, ditengarai mulai banyak daerah tangkapan air di wilayah atas yang menghilang.
Dari pantauannya, sejumlah titik di Kota Batu selalu tergenang air yang datang dari meluapnya saluran drainase. Hasil pemetaan dari BPBD Kota Batu, daerah rawan banjir paling banyak terjadi di wllayah padat pemukiman di Kecamatan Batu.
Selain karena sumbatan sampah, Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sujono Djoenet mengatakan bahwa penataan saluran drainase di kota apel ini belum terintegrasi dengan saluran primer.
''Saluran drainase belum tergarap dengan baik. Saluran drainase belum terhubung ke saluran primer atau ke Sungai Brantas,'' ungkapnya, pada Kamis (17/2/2022).
Sebab itu, dirinya mendorong penataan drainase harus ditata berbasis data jaringan drainase. Selain itu, perlu juga dipikirkan bahwa daerah tangkapan air juga harus dijaga. Seiring waktu, daerah tangkapan air yang juga adalah Ruang Terbuka Hijau ini semakin menipis.
ADVERTISEMENT
Ditengarai Djonet, ada banyak terjadi alih fungsi lahan dan berdampak pada pengurangan daerah tangkapan air dan terjadinya sedimentasi pada aliran sungai.
“Saya amati akhir-akhir ini sering terjadi banjir-banjir kiriman. Artinya, ada kegiatan apa di atas kok sampai ada luberan air ke bawah. Ada PR (Pekerjaan Rumah) untuk melihat keadaan terkini di Kota Batu bagian utara, di atas,'' ucap Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Batu itu.
Terpisah, Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Drainase DPUPR Kota Batu, Agung Kuntoro menjawab hal ini. Dia mengaku DPUPR belum punya database terkait sistem aliran drainase secara menyeluruh di Kota Batu.
Sebelumnya, pihaknya telah mencari rekanan untuk melakukan pemetaan database drainase di Kota Batu. Namun belum ada yang mumpuni untuk menggarap database ini.
ADVERTISEMENT
“Untuk database terkait pemetaan drainase memang belum ada. Namun kalau secara manual kami sudah memetakan daerah rawan mana saja, itu ada. Jadi selama ini kalau ada saluran tersumbat penanganannya masih manual,” jelasnya.