DPRD Kota Malang Minta Dikbud Bereskan Bantuan Pulsa Siswa SD dan SMP

Konten Media Partner
26 Agustus 2020 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi D DPRD Kota Malang Lelly Theresiawati saat ditemui di ruang kerjanya. foto: ulul azmi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi D DPRD Kota Malang Lelly Theresiawati saat ditemui di ruang kerjanya. foto: ulul azmi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG–Siswa SD dan SMP di Kota Malang sudah mendapat bantuan pulsa dari Pemkot Malang? jika belum, laporkan ke Dinas Pendidikan atau DPRD Kota Malang. Karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mendapatkan dana Bosnas dan Bosda, untuk disalurkan pada siswa.
ADVERTISEMENT
Usai hearing bersama Dinas Pendidikan (24/8), Anggota Komisi D DPRD Kota Malang Lelly Theresiawati mengatakan, semua siswa SD dan SMP di Kota Malang berhak mendapatkan bantuan pulsa internet untuk menunjang pembelajaran daring. Sebagaimana diatur, Dinas Pendidikan wajib memenuhi hak setiap siswa dengan memberikan bantuan pulsa Rp 50 ribu.
“Hanya Rp 50 ribu per siswa. Dan bantuan hanya sekali. Karena terkait anggarannya begitu,” kata politikus Gerindra tersebut.
Lelly akan terus mendorong Dikbus untuk segera membereskan masalah bantuan pulsa. Karena masih banyak menurutnya, siswa yang memang belum mampu membeli pulsa internet, bahkan tidak mempunyai handphone.
Bahkan bantuan yang hanya sekali dari dana Bosnas dan Bosda itu menurutnya belum membantu siswa secara maksimal. Apalagi jika kuota internet masing-masing provider, harganya mahal.
ADVERTISEMENT
“Nah kan ada provider yang promo murah saat ini, nanti akan dikomunikasikan selanjutnya. Agar bantuan yang Rp 50 ribu itu jadi kuota internet yang melimpah,” kata anggota dewan dapil Lowokwaru tersebut.
Tidak hanya itu, pihaknya akan terus mengawal agar bantuan tepat sasaran, diterima langsung oleh siswa. Ada total 86.371 siswa SD dan 41.322 siswa SMP di Kota Malang, sekolah negeri dan swasta. Semua siswa tersebut kata Lelly, tidak boleh luput dari bantuan pulsa.
“Kasihan anak-anak saat ini belajar secara online, kalau tidak punya pulsa. Dinas pendidikan bilang, bantuan sudah diberikan, tapi masih ada sebagain yang belum tersalurkan. Maka kami dorong untuk segera dibereskan,” pungkasnya.