Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Dr Aqua Dwipayana Bagi Tips Jitu Jadi Pebisnis di Bincang Sociopreneur
15 Februari 2021 14:46 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menyebut menjadi sociopreneur (social entrepeneur) tidak bisa instan. Hal tersebut disampaikannya dalam Bincang Sociopreneur (Social Entrepeneur) bertajuk "Peran Sociopreneur dan Inovasi Bisnis dalam Membangkitkan Ekonomi di Era Pandemi" yang digelar secara virtual, pada Senin (15/02/2021).
ADVERTISEMENT
Diadakan oleh Tugu Media Group (Tugumalang.id dan Tugujatim.id) bekerjasama dengan PT Paragon Technology and Innovation, kegiatan ini tak hanya menghadirkan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana.
Namun juga CEO PT Paragon Technology & Innovation Salman Subakat dan Nurcholis MA Basyari, pemimpin redaksi tugujatim.id berperan sebagai moderator.
Menurut Aqua, pandemi sejatinya bukan halangan untuk menjadi seorang sociopreneur atau pebisnis. Sebab, kunci menjadi pebisnis ialah kembali ke individu masing-masing dalam mengembangkan inovasi.
"Ciri-ciri pebisnis itu apapun bisnisnya dia akan selalu berfikir positif. Faktanya kita tahu di pandemi ini, banyak yang gulung tikar tapi ada juga yang berkembang luar biasa," katanya di hadapan 570 peserta.
Selain itu, tips menjadi pebisnis, lanjut Dr Aqua, harus mau terus belajar. Diantaranya, dengan banyak menyimak, bertanya, membaca hingga mau menerima masukan dari orang lain.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa jangan latah, kembangkan bisnis sesuai dengan karakter agar lebih nyaman. Upgrage kemampuan dan kemampuan Anda supaya selalu update," sambungnya.
Bagi motivator nasional ini, poin tak kalah penting untuk menjadi pebisnis ialah pandai melihat kesempatan. Kemudian, cerdas membangun komunikasi, menjual kualitas, kenali pesaing dan jangan cepat minder.
"Saya dulu pernah jual boneka tahun 1999. Mungkin sebagian pria malu tapi saya tidak. Bagi saya itu prospek yang menjanjikan. Mungkin orang lain butuh barang kita, atau mungkin karena kita yang belum bisa mengkomunikasikan maka mereka tidak tahu," pungkasnya
Di samping itu, ia juga berpesan agar para sociopreneur ini menerapkan prinsip kerja 4 as. Yakni, kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja keras dan kerja tuntas.
ADVERTISEMENT
"Saat COVID-19 seperti ini, harus pinter melihat peluang yang ada. Dari segi positif, kita lihat pandemi ini merupakan tantangan untuk menbuat kita lebih 'wah', maju dan optimal dalam memanfaatkan segala pemberian-Nya (Tuhan) berupa akal dan pikiran agar seimbang di tengah keterbatasan," tandasnya.