Dusun Sahabat Alam, Wahana Wisata yang Dulu Tempat Pengolahan Sampah

Konten Media Partner
13 Januari 2020 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Halaman luas dan pondok-pondok kayu di Dusun Sahabat Alam, Kabupaten Malang. Dulunya, tempat ini adalah tempat pengolahan sampah. (Foto: Rizal Adhi/Tugumalang.id)
TUGUMALANG.ID – Dusun Sahabat Alam, begitulah sebutan wahana wisata yang terletak di Dusun Lasah, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ini. Namun siapa yang menyangka, wahana wisata edukasi yang tampak asri, bersih, dan sejuk tersebut, ternyata dulu merupakan tempat pengolahan sampah.
ADVERTISEMENT
Admin Dusun Sahabat Alam, Arifin menjelaskan bahwa hingga tahun 2012 silam, tempat tersebut masih merupakan tempat pengolahan sampah. Sampah tersebut dikumpulkan dari dusun sekitar. Hal ini lantaran banyak sampah rumah tangga dari kawasan tersebut yang tidak dikelola secara maksimal.
“Awalnya ini (Dusun Sahabat Alam) tempat pengolahan sampah tahun 2012, kita ambil limbah dari dusun sebelah dan kita jadikan kompos dan kerajinan tangan. Jadi kita punya bank sampah di belakang sampai 1000 KK lebih,” ungkap Arifin.
Jalanan yang bersih di Dusun Sahabat Alam, Malang. (Foto: Rizal Adhi/Tugumalang.id)
Tak mau stagnan di pengolahan limbah saja, Dusun Sahabat Alam mulai berkembang menjadi area camp ground dan wisata edukasi di tahun selanjutnya.
Lalu sejak tahun 2019, Dusun Sahabat Alam tak lagi mengangkut sampah di dusun sebelah. Hal ini lantaran berkat edukasi lingkungan yang selalu diberikan pada masyarakat sehingga tiap dusun sudah memiliki Tempat Pengolahan Sampah (TPS) sendiri.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kami sudah tidak mengangkut sampah dusun sebelah, karena sudah ada TPS sendiri. Tapi kita tetap berikan edukasi lingkungan,” jelasnya.
Selain wisata edukasi, Dusun Sahabat Alam juga menyediakan penginapan yang bangunannya 100% dari kayu sehingga mirip pondok. Ada juga tenda-tenda bagi yang berminat untuk menginap dan camping. Dan juga lokasi outbound untuk anak dan dewasa.
“Kalau di tempat lain kan kebanyakan cuma menyediakan lapangan. Tapi beberapa sekolahan terutama SD suka yang sudah siap seperti ini, sehingga tidak ribut,” jelasnya.
Objek wisata yang buka setiap hari ini juga akan memberikan edukasi bagi wisatawan yang camping atau berkemah. Diantaranya edukasi lingkungan, belajar menanam, belajar panen, belajar astronomi, dan tracking alam.
ADVERTISEMENT
“Untuk edukasi selalu kita dampingi. Untuk outbound juga kita dampingi,” lanjutnya.
Arifin menjelaskan jika yang biasa berkemah di Dusun Sahabat Alam mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan Mahasiswa.
“Ada juga kadang acara-acara keluarga seperti family gathering,” imbuhnya.
Tenang saja, untuk masuk kedalam Dusun Sahabat Alam dan berfoto tidaklah dipungut biaya. Namun jika ingin berkemah cukup dengan Rp 500.000, - per malam untuk sewa pendopo dan lokasi camping ground.
“Untuk tenda ada biaya sewa sendiri, per tendanya Rp 300.000,-. Itu sudah semuanya termasuk lapangan, kamar mandi, listrik, dan semuanya,” ungkap Arifin.
Ke depannya Dusun Sahabat Alam ingin mengembangkan lokasi outboundnya agar lebih menantang.
“Harapannya nanti kita akan kembangkan lokasi outbound agar lebih menanatang, semoga tercapai,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Rizal Adhi Pratama