Konten Media Partner

FEB UNISMA Bahas Peluang dan Tantangan Investasi Pasar Modal di era Disrupsi

2 Maret 2021 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma), Nur Diana, saat memberikan sambut Seminar Nasional, daring dan luring. (dok/FEB UNISMA).
zoom-in-whitePerbesar
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma), Nur Diana, saat memberikan sambut Seminar Nasional, daring dan luring. (dok/FEB UNISMA).
ADVERTISEMENT
MALANG - Genap berusia 5 tahun, Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) gelar seminar nasional bertema "Peluang dan Tantangan  Investasi Pasar Modal di Era Disrupsi", pada Selasa (2/03/2021).
ADVERTISEMENT
Acara yang digelar secara luring dan daring ini berlangsung dari K.H Gedung Pasca Sarjana Lantai 7, Abdurahman Wahid Hall, Unisma. Webinar ini merupakan puncak perayaan 5th anniversary, yang mendatangkan 4 narasumber.
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia, Hasan Fauzi. (dok/FEB UNISMA).
Yaitu, Lutfi Zain Fuady, Kepala Dewan Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan. Kemudian Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia. Lalu, Muhammad Bayu Adiputro Kusuma Utomo, Head of Market Development PT. Indopremiere Sekuritas, dan Drs Imam Subekti, Praktisi dan Pengamat Pasar Modal.
Dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma), Nur Diana, memberikan apresiai kepada Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia yang sudah banyak menyumbang prestasi, menginjak usia kelimanya.
Muhammad Taouriq.(dok/FEB UNISMA).
"Alhamdulilah banyak bermanfaat untuk sarana edukasi, sosialisasi pasar modal kepada mahasiswa maupun masyarakat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa kegiatan yang sudah dicanangkan, ialah seminar nasional, sekolah pasar modal, klinik, Goes to School hingga Goes to pesantren.
Selain itu, beberapa prestasi juga banyak diraih. Mulai dari berhasil masuk 10 besar kompetisi 10 DC yang digelar Bursa Efek Indonesia tahun 2019.
"Alhamdulilah di masa pandemi 2020 ini, kami berturut- turut ada di peringkat 1 pada K10DC pada periode 2 dan 4. Serta 10 besar pada periode 3," jelasnya.
Menurutnya, keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan perekonomian nasional.
Terbukti dengan banyaknya industri dan perusahaan yang menjadikan Unisma sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya.
"Secara faktual pasar modal telah menjadi pusat saraf finansial (financial nerve centre) pada dunia ekonomi modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern tidak mungkin dapat eksis tanpa adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya saing global serta terorganisir dengan baik," sambung Diana.
ADVERTISEMENT
Tentunya, sebagai sarana investasi pasar modal telah menghadapi berbagai tantangan di era disrupsi. Diantaranya perkembangan teknologi yang demikian cepat dan masif era teknologi 4.0 telah mendobrak kemapanan kinerja berbagai bisnis yang masih berjalan konvensional. Tak terkecuali di industri jasa keuangan dan pasar modal nasional.
Para peserta Luring Seminar FEB UNISMA, foto bersama usai seminar.(dok/FEB UNISMA).
"Kemunculan bisnis perdagangan berbasis elektronik dan aplikasi (e-commerce), serta pesatnya perkembangan layanan finansial teknologi (fintech), membuat akses masyarakat berinvestasi pasar modal semakin mudah dan cepat," paparnya.
Pun, berbagai peristiwa telah faktor sentimen global dan regional seperti ketegangan geopolitik, penanganan pandemi COVID-19, hingga proses pemulihan ekonomi di sejumlah negara yang sudah mengalami resesi juga akan menjadi tantangan bagi pasar modal ke depan.
Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia, Hasan Fauzi, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap seluruh panitia yang tetap berkokitmen menyelenggarakan kegiatan positif, meski berada di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini semoga tak akan berhenti sebatas pengetahuan saja, tapi dengan era modernisasi dan disrupsi saat ini diharapkan dapat menjadi lifestyle untuk kita semua," tandasnya.(ads)