Konten Media Partner

Ferserve, Jasa Fermentasi Kopi Dengan Buah Tropis Ala Mahasiswa Unibraw

6 September 2022 16:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jasa Kopi Fermentasi, Ferserve. Foto: dok Ferserve
zoom-in-whitePerbesar
Jasa Kopi Fermentasi, Ferserve. Foto: dok Ferserve
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (Unibraw) yang tergabung dalam salah satu kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) menawarkan jasa fermentasi biji kopi secara terkontrol menggunakan buah tropis bernama Ferserve.
ADVERTISEMENT
Kelima mahasiswa itu yakni Athalita Salma Rizqullah Prayitno, Djie, Helios Jinata, Hisyam Iqomatuddin, Marcella Oktavina Kurniawan, dan Kadek Bintang Indah Lestari. Mereka di bawah bimbingan Tunjung Mahatmanto STP MSi PhD selaku dosen pembimbing.
"Ferserve itu singkatan dari fermentasion serve yang berarti jasa servis fermentasi. Sistemnya cukup perlu membawa ceri kopi untuk kita fermentasi. Kemudian kita kembalikan dalam bentuk greenbean yang memiliki aroma harum fruity dan manis," jelas Ketua Tim PKM, Athalita Salma.
Tim Ferserve bersama dosen pembimbing. Foto: dok Ferserve
Ferserve, lanjutnya, merupakan jasa fermentasi kopi secara terkontrol melalui fermentasi kit yang berisikan bioreactor mikroorganisme dari buah-buahan tropis seperti mangga, pisang, atau nangka. Maka, kopi yang telah dilalui proses fermentasi memiliki cita rasa dan aroma yang khas.
Selain itu, juga mampu menurunkan kadar kafein di dalam kopi sehingga baik untuk kesehatan. Ditambahkan, Ferserve menerima orderan jasa ini dengan tarif Rp 10 ribu per kilogram ceri kopi.
ADVERTISEMENT
"Di kami prosesnya juga lebih cepat. Pengerjaannya cukup dua sampai tiga minggu saja," jelasnya.
Perendaman dan penyortiran. Foto: dok Ferserve
Tunjung Mahatmanto menambahkan bahwa ide jasa fermentasi ini dilatarbelakangi oleh kualitas kopi yang selama ini tidak konsisten. "Masalahnya, selama ini kualitas greenbean tidak konsisten. Seringkali ada aroma yang tidak bisa diterima, salah satunya bisa diukur pada saat melakukan proses fermentasi sebagai proses krusial," kata dia.
Berangkat dari permasalahan itu, kelompok mahasiswa bimbingannya menawarkan gagasan usaha jasa fermentasi kopi yang terkontrol. Harapannya, bila fermentasi bisa dikontrol, maka harga kopi juga akan naik.
Hingga saat ini, kata dia, Ferserve telah menyelesaikan pesanan dari tiga klien dengan total 300 kg ceri kopi. Selain itu, Ferserve telah memiliki satu pelanggan yang masih dalam tahap waiting list karena ceri kopi akan dikirim pertengahan September.(ads)
Penyortiran greenbean. Foto: dok Ferserve