Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
FK Unisma Ajari Warga Desa Membuat Hand Sanitizer Herbal Daun Sirih
2 Desember 2022 22:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MALANG - Fakultas Kedokteran (FK) Unisma melaksanakan kegiatan program pengabdian masyarakat (PkM) di Desa Donowarih, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang. Kegiatan PkM itu berupa penyuluhan tentang pembuatan hand sanitizer melalui pemanfaatan daun sirih.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu berlatar belakang Pandemi COVID-19, yang membuat setiap orang diharuskan untuk menjaga sistem pertahanan tubuh dalam mencegah penularan virus. Salah satu pencegahan dasar yang bisa dilakukan yaitu membersihkan telapak tangan baik sebelum maupun sesudah aktivitas.
Sebagai dosen yang memiliki tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi, melihat perkembangan virus yang ada di Indonesia menjadi pemantik untuk dapat terjun langsung ke masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat (PkM).
Pemanfaatan daun sirih sebagai bahan pembuatan hand sanitizer, lantaran daun sirih sebagai tanaman liar dan mudah sekali ditemukan di pekarangan rumah memiliki potensi dalam membunuh bakteri.
Kegiatan diwakili para ibu kader PKK yang ada di desa tersebut. Kegiatan yang dilakukan di antaranya pemilihan bahan dan alat, pembuatan hand sanitizer, dan pengemasan.
Setiap proses dilakukan melalui tanya jawab dan praktik langsung. Para ibu sangat antusias mengikuti demo pembuatan hand sanitizer. Bahan-bahan yang digunakan banyak di pekarangan seperti daun sirih dan jeruk nipis. Selain itu peralatannya juga sederhana yang biasa digunakan di dapur.
ADVERTISEMENT
Dosen Prodi Farmasi, FK Unisma, Anita mengatakan, hasil dari kegiatan PkM yaitu peningkatan pemahaman dan pengalaman dari Kader PKK di desa Donowarih untuk bisa membuat hand sanitizer sendiri dengan memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar rumah yang selanjutnya dapat disebarkan kepada masyarakat.
“Melihat ibu-ibu yang aktif melaksanakan kegiatan dan aktif bertanya merupakan pengalaman yang berharga,” ujar Anita.