news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Foto: Ban Bekas Jadi Karya Seni

Konten Media Partner
5 Juli 2020 16:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Replika trenggiling di TPST Kepanjen, hasil karya Supriatna.
zoom-in-whitePerbesar
Replika trenggiling di TPST Kepanjen, hasil karya Supriatna.
ADVERTISEMENT
MALANG - Ban bekas menjadi salah satu limbah yang sulit terurai. Setiap hari, limbah ban ini terus bertambah, dan rata-rata berakhir dengan cara dibakar.
Supriatna duduk di atas replika kura-kura buatannya.
Di Kepanjen, Kabupaten Malang, limbah ban ini justru digunakan sebagai bahan dasar karya seni. Melalui tangan terampil Supriatna, ban bekas tersebut disulap menjadi replika hewan.
Komodo dari ban bekas karya Supriatna.
Beragam replika hewan telah dikerjakannya, seperti komodo, trenggiling, kura-kura. Tak hanya itu, dia juga membuat replika moge dari ban bekas.
Dia menggumpulkan ban bekas di TPST Kepanjen yang juga merupakan tempat kerjanya.
Hasil karyanya yang terbaru sudah sampai di Kalimantan Tengah, tepatnya di Pangkalan Bun. Beberapa replika hewan berukuran besar dibuatnya di sana. Salah satunya dinosaurus dengan panjang 13 meter.
Menata ban.
Saat ini, pria yang akrab dipanggil Nana ini banyak mengerjakan replika hewan berukuran kecil. Dia mengatakan, untuk karya yang berukuran kecil lebih banyak peminatnya. Pembuatannya pun terbilang lebih mudah karena ban yang digunakan berukuran kecil.
Melakukan pelapisan cat di replika hewan buatannya.
"Untuk replika berukuran besar membutuhkan ban besar juga. Pembuatannya juga butuh tenaga ekstra," papar Nana.
Salah satu replika hewan buatannya.
Untuk replika hewan, Nana mematok harga mulai dari Rp 100 ribu. Sementara yang besar bisa sampai puluhan juta.
Hasil karyanya di Kalimantan. Foto: dok Nana.
Hasil karyanya di Kalimantan. Foto: dok Nana.
Hasil karyanya di Kalimantan. Foto: dok Nana.
Teks & Foto: Ben
ADVERTISEMENT