Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Foto: Grebek Tengger Tirto Aji, Ritual Suku Tengger Sejak 1774
28 April 2019 14:16 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
![Warga tengger memanjatkan do'a sebelum mengambil air suci dalam acara Grebek Tengger Tirto Aji di Pemandian Wendit, Pakis, Kabupaten Malang, minggu (28/4).(foto: Irham Thoriq/Tugu Malang).](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1556434292/dcowtrnrwuhd4k6yag5o.jpg)
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID- Bau kemenyan menyengat di sudut-sudut pemandian Wendit, Pakis, Kabupaten Malang, Minggu pagi (28/4). Orang-orang berpakaian khas adat Jawa mulai dari beskap hitam lengkap dengan kebaya dan jarik, hilir mudik di tempat pemandian yang berjarak sekitar 8 kilometer dari Kota Malang itu.
ADVERTISEMENT
Orang-orang itu adalah suku Tengger, yakni suku asli Lereng Gunung Bromo. Sekitar 200 orang suku Tengger datang dari Ngadas, Kabupaten Malang, lereng Gunung Bromo, Lumajang dan Probolinggo.
Mereka sedang menggelar ritual bernama Grebek Tirto Aji yang jadi kegiatan rutin setahun sekali. Prosesi ritual ini ialah dengan mengambil air suci di pemandian Wendit.
"Tujuannya adalah meminta keselamatan, baik dalam hidup, dan alam di Tengger agar subur terus," kata Supriasih (41), seorang warga suku Tengger dari Ngadas, Poncokusumo.
Seperti warga yang lain, Supriasih rela mengantre untuk memasukan air dari sumber pemandian Wendit ke dalam botol air mineral.
"Nanti air ini akan kami campur dengan air biasa di desa, kalau diminum, diyakini menjadi sehat. Kalau untuk tanaman, diyakini bisa subur,โ imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Desa Ngadas, Poncokusumo, Mujianto (46), mengatakan ritual ini sudah berlangsung sejak Desa Ngadas berdiri yakni pada 1774.
"Dulu warga sendiri-sendiri datang untuk ambil air, tapi sejak 2016 diadakan acara oleh Pemerintah Kabupaten, sehingga warga datang bersama-sama, dan ini menjadi daya tarik pariwisata sendiri,โ imbuhnya.
Lalu, kenapa air yang diambil dari Pemandian Wendit? Menurut Mujianto, sumber dari pemandian ini diyakini datang dari Gua Widodaren yang ada di Gunung Bromo.
"Karena dulu leluhurnya dari Gunung Bromo dan Wendit ini masih saudara, makanya air di sini diyakini bisa memberi kesuburan Tanah Tengger,โ imbuhnya.
Mujianto menegaskan, bahwa ritual tersebut adalah upacara budaya, bukan upacara agama.
"Di Tengger itu ada tiga agama yang dianut, yakni Budha, Hindu, dan Islam, semua umat agama di Tengger merayakan kegiatan ini. Kalau mereka berdoa di prosesi ini, mereka berdoa sesuai dengan keyakinannya masing-masing," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain mengambil air, ada aneka prosesi yang dilakukan oleh suku Tengger. Misalnya, berdoa di punden atau makam yang tidak jauh dari pengambilan air. Lalu, ada tarian-tarian tradisional yang digelar untuk menghibur warga yang menyaksikan ritual ini.
Reporter: Irham Thoriq