Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten Media Partner
Foto: Kemeriahan Berselancar Malam di Pantai Wedi Awu, Malang
3 November 2019 12:44 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
Event tak biasa digelar di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (2/11). Namanya adalah Malang Beach Festival yang digelar di Pantai Wedi Awu, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Acara ini digelar dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Malang yang ke-1.259. Puluhan surfer (peselancar) dari berbagai penjuru Tanah Air berlaga dan menikmati deburan ombak di Pantai Wedi Awu. Event ini menjadi acara terunik yang digelar di Kabupaten Malang, bahkan di Jawa Timur.
Biasanya kegiatan surfing digelar pada siang hari, kali ini surfing dilakukan di malam hari. Di bawah gelapnya langit malam, para surfer tak hanya harus jeli dalam melihat ke mana arah ombak, tetapi juga harus menahan dinginnya malam yang menusuk tulang. Apalagi, kawasan pantai ini diguyur hujan cukup deras sebelum acara dan ketika acara berlangsung.
Meskipun begitu, antusias para peserta maupun masyarakat yang hadir tetap luar biasa. Derasnya hujan tidak menghalangi semangat mereka.
Sebelum kegiatan night surfing berlangsung, acara terlebih dahulu dibuka dengan penampilan Reog Ponorogo lengkap dengan iringan gamelan. Selanjutnya, suasana dibuat lebih hangat dengan sajian penampilan dari Malang Fire Dance. Para tamu serta masyarakat yang hadir juga turut menari bersama para penari yang membawa api.
ADVERTISEMENT
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada seluruh peserta yang turut berkontribusi dalam event yang baru pertama digelar. Setelah itu, para peserta pun bergantian menjajal ombak Pantai Wedi Awu di malam hari.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara, mengatakan event ini merupakan terobosan dari Dinas Pariwisata untuk mempunyai satu event yang unik dan membedakan dari pantai lain di luar Kabupaten Malang. "Di sini ada spot (surfing) untuk pemula hingga profesional. Tidak perlu jauh ke tengah laut untuk surfing," ujarnya.
Menurutnya, spot ini termasuk unik dan luar biasa untuk surfing. "Sudah sangat pantas jadikan event ini terunik, mudah-mudahan satu-satunya di Jawa. Membawa Kabupaten Malang terkenal di seluruh Indonesia," ungkap doktor dari Universitas Merdeka Malang ini.
ADVERTISEMENT
Dia berharap event ini bisa terus berkembang, sehingga bisa menarik banyak wisatawan untuk datang. "Bisa memakmurkan masyarakat di desa ini. Semua destinasi wisata di Kabupaten Malang bisa dikenal," kata dia.
Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi yang diwakili oleh Asisten I Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Malang Suko Wiyono, mengatakan sektor pariwisata merupakan salah satu dari tiga fokus utama pembangunan di Kabupaten Malang.
"Pantai sebagai motor utama penggerak, berharap dukungan masyarakat dalam membantu promosi. Saya yakin ke depannya bisa menciptakan multiplier effect," ujarnya.
Suko berharap event ini bisa menggenjot jumlah wisatawan. "Semakin meningkatkan kunjungan wisatawan, dapat membuka peluang usaha maupun lapangan pekerjaan baru," jelasnya.
Salah satu peserta surfer cilik asal Bali I Made Pajar Ariana mengaku senang mengikuti gelaran ini. Ia bilang acara ini menjadi tantangan baru bagi dirinya. "Di sini ombaknya susah dibaca, jadi lebih menantang," kata dia.
Pajar juga bercerita ini kali pertama dirinya mencoba surfing di malam hari meski sebelumnya dia pernah surfing di Pantai Wedi Awu ini. Apalagi, kata dia, pemandangan yang disuguhkan di pantai sangat indah, mengingat banyak jajan perbukitan yang menjadi latar belakang saat dirinya berseluncur.
ADVERTISEMENT
Usai beradu aksi, para peserta kemudian dimanjakan oleh sajian musik dari DJ Donna. Suasana semakin asyik ketika sang DJ memainkan note dari mixer-nya. Para peserta pun hanyut dalam lantunan lagu sembari berjoget di depan panggung.