Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Foto: Ornamen Singo hingga Tugu di Batik Tulis Celaket Khas Malang
2 Oktober 2020 14:58 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Kerajinan batik tradisional merupakan satu warisan budaya asli Indonesia yang telah terdaftar di UNESCO sejak 2009. Jenisnya beragam, dengan ciri khas ornamen sesuai daerah masing-masing. Satu dari banyak jenis itu juga ada di batik khas Malang, Jawa Timur.
Memang, eksistensinya tak sepopuler Batik Jogja, Batik Solo atau Batik Pekalongan. Batik Malangan juga punya karakter yang khas. Baik dari sisi corak hingga ornamennya. Seperti dibuat para pengrajin di Batik Tulis Celaket di Kota Malang.
Kemunculan Batik Tulis Celaket sejak 1997 silam ini, tergolong berani dalam khazanah perbatikan tradisi. Selain membuat ornamen khas tradisional sesuai pakem, mereka juga membuat motif batik dengan gaya ornamen yang berlawanan dengan pakem.
Kerajinan milik Hanan Abdul Djalil ini, memunculkan desain inovasi yang menunjukkan simbol representatif Kota Malang. Mulai dari Tugu Malang, Topeng Malangan, Bunga Teratai, Malangkucecwara, hingga Singo Edan turut memperkaya khazanah perbatikan yang sudah ada.
''Disini memang kami membebaskan pengrajin untuk membuat desain motif sesuai intuisi dan imajinasi mereka. Yang muncul ya ikon khas Malang, karena memang kita hidup di Malang. Seperti topeng, singa, bunga teratai. Itu saya rasa lebih membumi,'' tutur Hanan, disela aktivitasnya.
Selain itu, corak ornamen yang mendobrak pakem dengan simbol-simbol khas Malangan juga cukup kaya makna.
ADVERTISEMENT
Hanan menuturkan, dari sekian desain yang ada, ornamen Malangkucecwara, Topeng Malangan dan Singa, menjadi produk paling laku.
Batik motif Malangkucecwara misalnya, mempunyai komposisi perpaduan motif mulai mahkota, tugu malang, rumbai singa, arca, bunga teratai, hingga sulur. Semua perpaduan gambar ini memuncukan filosofi makna terkait sejarah dan tradisi yang dianut Kota Malang.
Hanan mencoba melestarikan tradisi turun temurun dari orang tuanya, yang dulu juga menjadi pengrajin di sentra batik Celaket. Berangkat dari sejarah itu, dia memiliki tekad untuk terus melestarikan batik tradisional ini.
''Memang dalam bisnis batik perlu nurani penyerta. Kalau berwatak pedagang, saya yakin pasti gak kuat. Semoga saya terus bisa konsisten melestarikan tradisi ini,'' harapnya.
Sebagai informasi, lokasi Batik Tulis Celaket ini ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Selain di Malang, Batik Celaket memiliki gerai di sejumlah kota besar di Indonesia. Mulai dari Bandung, Jakarta, hingga Bali.
Harga batik yang ditawarkan juga terjangkau. Mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.